Ekspresi gen tanaman tomat pada cekaman kekeringan

Agus Suryanto

Abstract


Untuk  memacu produktivitas, strategi yang dapat dikembangkan di lahan kering adalah (1) memberikan input  yang  tinggi  dengan  memanipulasi lahan  sehingga  menjadi  sesuai  untuk pertumbuhan  tanaman  (high  input approach)  dan  (2)  menggunakan  varietas  tanaman yang  adaptif  terhadap kondisi  lahan  kering  (low  input  approach).   Tomat merupakan tanaman semusim, yang berumur pendek dan berbentuk perdu. Tinggi tanaman dapat mencapai 2 sampai 3 meter atau lebih, berbatang lunak dan bulat. Batang sewaktu masih muda mudah patah, setelah tua menjadi keras hampir berkayu dan seluruh permukaan batangnya berbulu halus serta bercabang. Daun tomat umumnya lebar, bersirip dan berbulu dengan panjang antara 20-30 cm. Lebarnya sekitar 15-20 cm dan biasanya tumbuh dekat ujung dahan (cabang). Tangkai daun bulat panjang sekitar 7-10 cm dan tebalnya antara 0,3-0,5 cm (Rukmana, 1994). Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh jamlah air tanah yang tersedia. Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologis, pertumbuhan anatomi morfologis yang dapat mengakibatkan kematian (Jumin, 1989). Tyler dan Overton (1982), menambahkan bahwa cekaman kekeringan pada pertumbuhan tanaman ditandai dengan terhambatnya laju pertumbuhan dan modifikasi morfologi tanaman. Tanaman tomat yang tahan terhadap kekeringan memiliki penanda morfologi antara lain : memiliki jumlah dan kerapatan bulu daun yang tinggi,  sedang untuk penanda anatomi yaitu memiliki ketebalan dinding sel penjaga yang tebal, memiliki jumlah dan kerapatan stomata yang sedikit, memiliki lapisan kutikula yang tebal. Kecepatan  membuka  dan menutupnya stomata daun sangat menentukan  kemampuan bertahan tanaman pada kondisi kekurangan air.  Pada penanda biokimia tanaman yang tahan terhadap kekeringan mempunyai kandungan ABA dan Asam Amino proline yang tinggi.   Fenotip yang dapat kita amati dari suatu genotip tanaman pada kondisi cekaman kekeringan merupakan manifestasi ekspresi gen.   Faktor lingkungan berpengaruh pada ekspresi gen suatu tanaman.


Keywords


Ekspresi gen, Air, Kekeringan, Tanaman Tomat

Full Text:

PDF

References


Alberte, R.S. Thomber, J.P., and Fiscus, E.L. 1977. Water stress effect on the content and organisation of cholorophyli in mesophyll and bundle sheath chloroplast of maize. Plant Physiol. 59 : 351-353.

_________, 1995. Tomat – membudidayakan secara kemersial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Atherton, J.G. and Rudich, J. 1986. The tomato crop. Chapman and Hall. London – New York.

Bianco-Trinchant, J. and M. Th. Lape-Degivy. 1998. ABA synthesis in protoplasts of different origin in response to osmotic stresss. Plant Growth. Reg. 25 : 135-148.

Biduri, B.B. and Henderson, D.W. 1985. Effect of water stress on flowering and fruit set in processing tomatoes. Scientia Hort. 27 : 189 – 198.

Carrier, D.J., C.A. Bock, J.E. Cunningham, D.R. Cryr and D.I. Dustan 1997.

ABA content and deposition in interior spruce somatic embryos. In Vitro Cell. Dev. Biol. Plant. 32 : 236 – 239.

Dingkuhn, M.,R.T. Cruv, J.C. Otoole and K. Doerffling. 1991. Responses of senen diverse ricecultivars to water deficit. III. Accumulation of absisic acid and praline in relation to leaf water-potential and osmotic adjustment. Field Crops Res. 27: 103-117.

Doorenbos, J and Kassam, A.H. 1979. Yield response to water. Food and Agriculture Organization of The United Nation. Rome. Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar fisiologi tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

Faisol, A. 1991. Pengaruh pemberian air terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai, permasalahan dan pengelolaan air tanah di lahan kering. Pusat Penelitian Univ. Andalas. Padang.

Farrant, J.M., N.W. Pammenter, P. Berjak, E.J. Farnsworth and C.W. Vetucci. 1996. Presence of dehydrinlike proteins and levels of absisic acid in recalcitrant (desiccation sensitive) seed may be related to habitat. Seed Sci. Res : 175-182.

Femandez, R..,R.L. Perry and A Flore. 1997. Drought response of young apple tress on tree root-stocks. II. Gas exchange, chlorophyll fluorescence, water relation, and leaf absisic acid. J. Amer.Hort. Sci. 122(6): 841-848

Fischer, R.A., and Turner, N.C. 1978. Plant productivity in the Arid and Semi Arid zones. Ann. Rev. Plant Physiol. 29 : 277 – 317.

Fitter, A.H. and Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi lingkungan tanaman tropis. Gajah Mada University Press.

Gardner, F.B., Pearce, R.B. and Mitchell, R.L. 1991 Fisiologi tanaman budaya. Indonesia University.

Gale, J., Poljakoff-Mayber, A., and Kahane, I. 1967. The Gas diffusion porometer technique and its apllication to the measurement of leaf mesophyll resistensce. J. Bot. 16 : 187 – 204.

Gate, C.T. 1995. The response of the young tomato plants to absief of water shortage I. The whole plant and its prinsipal parts. Austr. J. Biol. Sci. 14 : 239 – 311.

Hairiah, K. and Noordwijk, M.V. 1993. Ilmu dasar perakaran tanaman dan acara pengamatannya. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan IRCA. Bogor.

Hanson, A.D., Nelson, C.E. and Everson, E.H. 1977. Evaluation of free proline acumulation as index drought resistence using two contrastingBarley cultivars. Crop Sci. 17 : 720-726.

Harjadi, S.S. dan Yahya, S. 1988. Fisiologi stress lingkungan. PAU Biotehnologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v6i1.8732

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: [email protected]