Pengaruh konsentrasi dan lamanya perendaman atonik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalocinum)

Takim Mulyanto

Abstract


Pelaksanaan penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman atonik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah telah berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2012. Penelitian dilakukan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Ponorogo,di Desa Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian konsentrasi dan lama perendaman atonik yang tepat, sehingga dapat meningkatka hasil bawang merah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok secara faktorial dan di ulang tiga kali, faktor pertama adalah konsentrasi yang terdiri dari tiga level :

K1        =  konsentrasi  0,5 cc/ lt

K2        =  konsentrasi  1,0 cc/ lt

K3        =  konsentrasi  1,5 cc/ lt

Sedangkan faktor kedua adalah lama perendaman :

L1           =  lama perendaman 0 jam ( tanpa perendaman )

L2           =  lama perendaman 1 jam

L3           =  lama perendaman 3 jam[1]

                        Untuk pengamatan dilakukan dengan sistem periodik denga interval waktu 2 minggu untuk pertumbuhan, sedangkan untuk produksi pengamatan dilakukan setelah panen. Adapun hal-hal yang diamati antara lain : jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering umbi serta jumlah umbi per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemberian berbagai konsentrasi dan berbagai lama perendama atonik terhadap produksi bawang merah, pada variabel berat basah umbi dan berat kering umbi. Sedangakan pada pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman, berat dan jumlah umbi per rumpun tidak terdapat interaksi. Perlakuan pemberian konsentrasi atonik sebesar 1 cc/lt memperlihatkan jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah umbi dan berat kering umbi serta jumlah umbi tertinggi, dan diiikuti oleh konsentrasi 0.5 cc / lt serta 1,5 cc / lt yang terakhir.         Perlakuan lama perndaman dengan waktu 1 jam menunjukkan tinggi tanaman, berat basah dan kering umbi serta jumlah umbi tertinggi kemudian diikuti denagan tanpa perendaman dan yang terakhir dengan lama perendaman 2 jam.


Keywords


Konsentrasi, Lama Perendaman, atonik dan bawang merah

Full Text:

PDF

References


Anonymous, 1977. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija Sayuran. Satuan Pengendali Bimas.

----------------, 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija Sayuran. Satuan Pengendali Bimas.

Dwidjoseputra, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia Jakarta.

Henry,K.I. 1986. Pengolahan Keseburan Tumbuhan. Bina Aksara, Jakarta.

Jones, H.A. and L.K. Mann, 1963. Onions and Their Alliies Botany, Cultivation and Ultilization Interscience Publishers Inc. New York.

Kusumo, S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Yasaguna, CV.

Leopold, A.C. and P.E. Kridemann, 1975. Plant Growth and Development. Tata Mc Graw – Hill pub. Co. Ltd, New Delhi.

Purseglove, J.W. 1972. Tropikal Crope Monocotyledone. The English Language Book, Seciety and Longman.

Sumarjono, H. 1983. Budidaya Bawang Merah. Sinar Baru Bandung

Samsudin, U.S. 1982. Bawang Merah. Binacipta Bandung

Setyati Hardjadi, S. 1979. Pengantar Agronomi, Gramedia Jakarta.

Thompson, H.C. and W.C. Kelly. 1972. Vegetable Crops. Mc Craw – Hill Book. Company INC. New York.

Warsito, D.P. dan Soedijanto, 1982, Syuran Umbi. Penerrbit, C.V. Bumi Restu, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v8i1.8742

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: [email protected]