Pengaruh pemberian mulsa jerami dan pengendalian gulma terhadap pertumbah dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas wilis

Tri Rahayuningsih

Abstract


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari pemberian Mulsa Jerami dan pengendalian gulma secara mekanis terhadap perumbuhan dan hasil tanaman Kedelai Varietas Wilis. Percobaan ini dilaksanakan di Kelurahan Tonatan, Kecamatan Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo. Lokasi percobaan mempunyai ketinggian ± 110 meter dari permukaan laut, dengan jenis tanah gromosol dan memiliki kisaran pH tanah antara  5,6 sampai dengan 6,3. Percobaan ini menggunakan rancangan percobaan secara faktorial dalam pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah Pemberian Mulsa Jerami (M) yang terdiri atas tiga level yaitu M0 = tanpa pemberian Mulsa Jerami, M1 = pemberian Mulsa Jerami sebanyak 2 ton/ha dan M2 = pemberian Mulsa Jerami sebanyak 4 ton/ha. Faktor kedua adalah pengendalian Gulma (G) yang terdiri dari empat level yaitu G1 = pengendalian Gulma umur 21 hari dan 42 hari setelah tanam. Parameter pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan Non Destruktif yang meliputi pengamatan pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif dan jumlah polong. Sedangkan pengamatan Destruktif meliputi berat brangkasan  basah, brangkasan kering, berat biji kering, dan berat per 100 biji.Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemberian Mulsa Jerami dan Pengendalian Gulma terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, jumlah polong, brangkasan  basah, brangkasan kering, berat biji kering, dan berat per 100 biji. Perlakuan pemberian Mulsa Jerami 4 ton/ha memperlihatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, jumlah polong, brangkasan  basah, brangkasan kering, berat biji kering, dan berat per 100 biji tertinggi. Kemudian diikuti oleh Mulsa Jerami sebanyak 2 ton/ha dan diakhiri dengan tanpa pemberian Mulsa Jerami. Perlakuan pengendalian Gulma pada umur 14 hari dan 28 hari setelah tanam (G3) memperlihatkan nilai tertinggi pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, jumlah polong, berat biji brangkasan  basah, berat brangkasan kering, berat biji kering, dan berat per 100 biji. Kemudian diikuti dengan pengendalian Gulma pada umur 21 hari dan 42 hari setelah tanam (G4), dilanjutkan dengan pengendalian Gulma 28 hari setelah tanam dan diakhiri dengan pengendalian Gulma pada umur 14 hari setelah tanam. Hasil tanaman Kedelai yang tertinggi ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan M2G3 yaitu pemberian Mulsa Jerami 4 ton/ha dan hasil tertinggi sebesar 16.00 kw/ha. Sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan M0G1 yaitu tanpa pemberian Mulsa Jerami dan pengendalian Gulma 14 hari setelah tanam, mencapai hasil sebesar 9.07 kw/ha.


Keywords


kedelai, mulsa, gulma, pertumbuhan, hasil

Full Text:

PDF

References


Anonymous. 1987. Kedelai. Penerbit kanisius, Yogyakarta. p. 11-64.

-------------. 1985. Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. p. 311-354.

Ardjasa, Wayan Sabe dan Pirman Bangun. 1988. Pengendalian Gulma Pada Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. p.357-366.

Hardjadi, Sri Setyati. 1979. Pengantar agronomi. Penerbit. PT. Gramedia, Jakarta. p. 100-109.

Heroetadji, Hoesni. 1988. Dasar-dasar Perlindugan Tanaman. Jurusan Hama dan penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang. p. 16.

Lamina. 1989. Kedelai dan Pengembangannya. Penerbit CV. Simplex, Jakarta. p. 19-121.

Manwan. Ibrahim, Sumarno, A. Syarifudin Karama, Achmad M. Fagi. 1990. Tehnologi Peningkatan Produksi Kedelai di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. p. 1-21.

Moenandir, Jody. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Penerbit. CV. Rajawali, Jakarta. p. 5-31.

--------------. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. Penerbit. CV. Rajawali, Jakarta. p. 5-90.

Pang, Ong An. 1985. Tentang Berbagai Sistem Mulch. Menara perkebunan, Jember. p. 117-121.

--------------. 1958. Pengaruh Mulch Atas Berbagai Faktor Pertumbuhan. Menara Perkebunan, Jember. p. 268.

Purwowidodo . 1983. Tehnologi Mulsa. Dewaruci Press, Jakarta. p. 86-151.

Riensema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. Diterjemahkan oleh HM. Saleh. Bharata Karya Aksara, Jakarta. p. 1-99.

Rismunandar. 1983. Bertanam Kedelai. Penerbit Terate, Bandung. p. 10-12.

Samsudin, U,S dan D.S. djakamihardja. 1985. Budidaya Kedelai, Penerbit CV. Pustaka Buana, Bandung. p. 7-36.

Sumarno dan Harnoto. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Buletin Teknik No. 6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. p. 2-39.

Sumarno. 1991. Kedelai dan Cara Budidayanya. Penerbit CV. Yasaguna, Jakarta. p. 14-83.

Suprapto, HS. 1990. Bertanam Kedelai. Penerbit PT. Penebar Swadaya, Jakarta. p. 3-59.

Suwardjo, A. Abdurrachman dan sutono. 1984. Pemberitaan Penelitian tanah dan Pupu. Pusat Penelitian Tanah. Bllettin Informasi pertanian, Bogor. p. 357.

Somoatmodjo, Sadikin. 1985. Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. p. 357.

Tjitrosoedirdjo, soekisman, Is Hidayat Utomo, Joedojono Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta. p. 47-51.




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v9i2.8763

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: [email protected]