Pengaruh konsentrasi dan waktu pemberian hidrasil terhadap hasil bawang putih (Allium Sativum L.) varietas lumbu hijau

Abstract

Bawang Putih (Allium sativum L.) berasal dari bawang liar A. Longicorpis yang tumbuh di Asia tengah. Di Indonesia penanaman akan bawang putih masih terbatas, maka bawang putih merupakan sayuran yang masih tinggi nilai komersialnya. Walaupun pemakaian bawang putih masih terbatas pada umumnya tidak terlalu banyak, tetapi sangat di pentingkan pula oleh ibu ibu rumah tangga. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh konsentrasii dan waktu pemberian hidrasil ini terhadap hasil bawnag putih. Percobaan ini dilaksanakan di lahan sawah di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Terletak pada ketinggian tanah 600 meter diatas permukaan air laut. Percobaan ini dilaksanakan secara faktorial dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari 9 perlakuan dari hasil kombinasi  antar perlakuan perlakuan konsentrasi hidrasil yaitu : Konsentrasi hidrasil 0,1 % (K1), Konsentrasi hidrasil 0,15 % (K2), Konsentrasi hidrasil 0,25 % (K3). Dengan waktu pemberoan hidrasil terdiri dari : 1 kali ( umur 2 minggu stelah tanam) (F1), 2 kali (umur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam) (F2), 3 kali (umur 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu setelah tanam) (F3). Dari hasil percobaan menunjukn bahwa rata rata perlakuan konsentrasi dan waktu pertumbuhan hidrasil pada perlakuan K2F2 (konsentrasi hidrasil 0,15% dan waktu pemberian hidrasil 2 kali), sedangkan hasil yang paling rendah ditunjukkan pada perlakuan K3F3  (konsentrasi hidrasil 0,25% dan waktu pemberian hidrasil 3 kali).