Pengaruh pemberian cairan rumen terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)

Authors

  • Agus Utomo University of Merdeka Ponorogo

DOI:

https://doi.org/10.26905/flora.v7i2.8771

Keywords:

Konsentrasi, frekuensi, air rumen, produksi, tanaman sawi

Abstract

Penelitian ini sengaja dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui apakah cairan rumen dapat berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Disamping itu ingin mencari kontentrasi dan pemberian cairan rumen yang paling efisien bagi tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2010 sampai dengan bulan Maret 2011 di Desa Jetis Ponorogo. Pelaksanaan percobaan penelitian di polibag. Metoda penelitian berupa Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) Faktorial. Ada dua factor yang diteliti, yaitu faktor pertama berupa konsentrasi cairan rumen yang diberikan ( K ) yang terdiri : tanpa diberi cairan rumen (K0), diberi cairan rumen 25 cc / l (K1), diberi cairan rumen 50 cc / l (K2) dan diberi cairan rumen 75 cc / l (K3). Faktor perlakuan kedua adalah frekuensi pemberian cairan rumen (F) yang terdiri : tanpa diberi cairan rumen (F0), diberikan setiap 6 hari / 1 minggu sekali (F1), diberikan setiap 10 hari sekali (F2) dan diberikan setiap 2 minggu sekali (F3). Masing-masing percobaan perlakuan diulang tiga kali dan perbedaan yang timbul diuji lanjut dengan Uji Berganda Duncans ( UBD ) taraf 5 % untuk mengetahui perbedaan antara masing-masing perlakuan. Hasil penelitian dan perhitungan menunjukkan bahwa pemberian cairan rumen baik konsentrasi kepekatan maupun frekuensi pemberian cairan rumen menunjukkan adanya perbedaan yang nyata ( P> 0,005 ) untuk semua parameter pengamatan, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakanper rumpun, berat brangkasan umbu maupun berat umbi. Hasil terberat untuk berat umbi adalah pemberian cairan rumen dengan konsentrasi 50 cc / l . Sedangkan frekuensi pemberian cairan rumen tidak menunjukkan perbedaan nyata antara 1 minggu sekali, 10 hari sekali ataupun 2 minggu sekali. Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa cairan rumen baik diberikan pada tanaman bawang merah karena mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi  bawang merah, dan konsentrasi dan frekuensi pemberian yang paling efisien adalah 50 cc / l yang diberikan setiap 2 minggu sekali.

References

Abidin, Zainal 2008. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang ZPT. Aksara-Bandung

Anonymous. 1986. Menuju Pemupukan berimbang Guna Meningkatkan Jumlah Mutu Hasil Pertanian. Dirjen Pertanian Tanaman Pangan – Jakarta.

Esti Rahayu. 2003. Bawang Merah. PT Penebar Swadaya. Jakarta

Heddy, Suwasono. 2006. Petunjuk Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Aksara-Bandung http://aliefardi.wordpress.com/2011/. Bahan Yang Berpotensi Sebagai Starter Kompos / Pupuk.

Lingga, Pinus. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya – Jakarta.

Rinsema. 1985. Pupuk dan Cara Pemupukan. Batara Karya Aksara – Jakarta.

Soedyanto . 1984. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT Rineka Cita – Jakarta.

Soetanto, Hendrawan. 20.. Nutrisi Ruminansia. Faperta. Universitas Brawijaya, Malang

Soetrisno, dkk. 1994. Ternak Ruminansia. PT Penebar Swadaya, Jakarta

Suhermiyati. 1984. Makanan Ternak Ruminansia . PT. Penebar Swadaya. Jakarta

Tillman, D. Allen, dkk. 1991. Ilmu Makanan Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya . Jakarta.

Widodo. 2002. Beternak Kambing. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tillman, D. Allen, dkk. 1991. Ilmu Makanan Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Downloads

Additional Files

Published

2022-10-30