Kandungan klorofil daun empat varietas tomat pada cekaman kekeringan

Agus Suryanto

Abstract


Program perakitan varietas yang tahan terhadap kekeringan akan memberikan solusi dalam penurunan produksi tanaman tomat yang dibudidayakan di lahan kering. Kendala utama dalam budidaya tanaman tomat pada lahan kering adalah ketersediaan air yang mencukupi.  Hal ini menjadi kendala utama dalam meningkatkan produksi tomat pada lahan kering. Berkaitan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan klorofil daun tanaman tomat pada kondisi cekaman kekeringan yang akan banyak memberi informasi dalam mengatasi permasalahan tanaman tomat di lahan kering. Utamanya dalam proses seleksi ketahanan kekeringan dan perakitan varietas tomat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 ulangan.  Faktor I adalah  varietas tanaman tomat yang terdiri atas : G1 : Varietas Marmande, G2 : Varietas Sinola, G3 : Varietas Robin, G4 : Varietas Philipina.  Sedangkan  faktor II adalah pemberian cekaman air terdiri atas : S0 yaitu  Kondisi kecukupan air (75 % Evapotranspirasi), S1 yaitu  Kondisi kekurangan air (25 % Evapotranspirasi) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan varietas dan tingkat pemberian cekaman air terhadap kandungan klorofil daun pada umur pengamatan 45 hst dan 55 hst .  Varietas yang berpotensi untuk dikembangkan di daerah lahan kering adalah Varietas Philipina (G4) dan varietas Robin (G3) yang mempunyai kandungan klorofil yang tinggi


Keywords


Klorofil daun, tanaman tomat, cekaman kekeringan

Full Text:

PDF

References


Alberte, R.S. Thomber, J.P., and Fiscus, E.L. 1977. Water stress effect on the content and organisation of cholorophyli in mesophyll and bundle sheath chloroplast of maize. Plant Physiol. 59 : 351-353.

Anonimus. 2010. Klorofil. Situs Web Wikipedia Indonesia, Diakses pada tanggal 5 Agustus 2010.

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Holden, M. 1976. Analitycal methode. Dalam chemistry and biochemistry of plant pigment. Academic Press. London.

Ju, C. dan J. Zhang. 1999. Effect of Water Stress on Photosystem II Photochemistry and Its Thermostability in Wheat Plants. Journal of Experimental Botany 50 (336): 1196-1206.

Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of Chlorophyll Content and Fluorescence Parameters as Indicators of Drought Tolerance in Barley. Agricultural Sciences in China 5 (10): 751757.

Pangaribuan, Y. 2001. Studi Karakter Morfofisiologi Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq.) di Pembibitan terhadaap Cekaman Kekeringan. Tesis. IPB. Bogor.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4rd Ed. Wadsworth Publishing Company. California.

Syafi, S. 2008. Respons Morfologis dan Fisiologis Bibit Berbagai Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Cekaman Kekeringan. Tesis. IPB. Bogor.

Rukmana, R. 2006. Tomat dan Cherry. Penerbit Kanisius. Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v7i2.8772

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: [email protected]