Pengaruh konsentrasi hobsanol 5EC , posisi tanam dan kedalaman tanam terhadap pertumbuhan awal tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Rijono Eko Muharijanto

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai macam konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Hobasanol 5EC,Posisi Tanam dan Kedalaman Tanam terhadap pertumbuhan awal tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan pengaruh interaksi antara konsentrasi Hobsanol dengan posisi Tanam dan Kedalaman Tanam terhadap pertumbuhan awal tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.)  Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan  Sidoharjo Kecamatan Pacitan , Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini merupakan percobaan factorial dengan 3 faktor perlakuan ,dalam rancangan acak lengkap .Penempatan perlakuan pada satuan percobaan diacak menurut daftar bilangan acak .Masing – masing perlakuan diulang tiga kali . Faktor perlakuan pertama adalah Konsentrasi Hobsanol 5EC yang terdiri atas 4 aras yaitu : Konsentrasi 0 cc / 10 liter air ( K0 ), konsentrasi 1 cc / 10 liter air ( K1 ), konsentrasi 1,5 cc / 10 liter air ( K2 ) , dan konsentrasi 2 cc / 10 liter air ( K3). Faktor kedua adalah Posisi Tanam yang terdiri atas 3 aras yaitu : posisi tanam ke atas ( P0), posisi tanam miring ( P1 ) , dan posisi tanam ke bawah ( P2 ) .Faktor ketiga adalah kedalaman tanam yang terdiri atas 2 aras yaitu : kedalaman tanam 2 cm ( t1 ) , dan kedalaman tansam 3 cm ( t2 ). Hasil penelitian menunjukkan , perlakuan zat pengatur Hobsanol 5EC berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman , jumlah daun tanaman umur 35 hari setelah tanam , indeks luar daun ,jumlah akar ,berat basah total dan berat kering total tanaman .Konsentrasi Hobsanol 1,5 cc / 10 liter air ( K2), memberikan hasil tertinggi dibandingkan konsentrasi hobsanol yang lain. Perlakuan posisi tanam berpengaruh nyata terhadap kecepatan pembentukan tunas , tinggi tanaman 35 hari dan 49 hari setelah tanam , panjang akar dan berat basah total tanaman.Posisi tanam yang memberikan kesesuian dan hasil tertinggi adalah posisi tanam miring       ( P1 ) . Perlakuan kedalaman tanam berpengaruh nyata pada kecepatan pembentukan tunas, dan pada tinggi tanaman umur 35 hari dan 49 hari setelah tanam. Hasil tertinggi pada kedalaman tanam 2 cm ( K2 ).

Keywords


Rambutan, Habsanol, Tanam

Full Text:

PDF

References


Afriastini , et. al.1986 . Ada Yang Asam , Ada yang Manis , Ada Yang Aneh , Majalah Trubus , XVII. 201. Hal.

Agustinus Mangunsong , 1995 .Sistem Tanam Kecambah Yang Berbeda Dalam Perannya Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Bibit Kakao . Seminar Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan . Politeknik Pertanian , Universitas Andalas, Payakumbuh . hal 3 – 14.

Anonymous ( no date ).Hobsanol 5EC .Brosur . PT . Hubson Interbuana Indonesia. Jakarta , 2 hal.

Benyamin Lakitan , 1993 , Dasar – dasar Fisiologi. Raja Grafindo Persada , Jakarta . hal 43 – 52.

Fendy R. Paimin 1993.Musim Rambutan Di Sentra Rambutan Lebak . Majalah Trubus .XXIV. 280 , hal 25 – 26.

Fera Rendani .1989.Pengaruh Pemakaiaan Beberapa Macam Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Bibit lada ( Piper ningrum L.) .Dalam Polybag ,Thesis fakultas Pertanian . Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat .Payakumbuh, hal 27.

Frank B Salisbury & Cleon W Ross. 1995 .Fisiologi Tumbuhan jilid 1. ITB , Bandung hal 150 – 154.

Gazali Ismal , 1984 . Ekologi Tumbuhan dan Tanaman Pertanian .Universitas Andalas ,Padang , Hal 76 – 81.

Guswono Supardi .1994 , Eksport Buah Indonesia Banyak Tantangan , Majalah Trubus , 290 . hal 20 .

Januar Darmawan dan Justika S. Baharsyah . 1983. Dasar – dasar Fisiologi Tanaman . Suryandaru Utama. Semarang , hal 67 – 69 .

Jurnalis Kamil . 1979. Teknologi Benih 1. Angkasa Raya . Padang , hal 52 – 142 .

Lita Sutopo , 1988. Teknologi Benih . CV, Rajawali . Jakarta . hal 22 – 41.

Mahisworo ,Kusumo Susanto, dan Agustinus Anung, 1993 . Bertanam Rambutan . Penebar Swadaya . Jakarta , hal 6 – 43.

Malkolm B. Wilkins , 1989 . Fisiologi Tumbuhan . Buku 2 . Melton Putra ,Jakarta . hal 498 – 501 .

Muhamad Baga Kali , 1994 . Budidaya Rambutan Varitas Unggul. Kanisius , Yogyakarta , hal 11- 76.

Mulyadi Karokaro , 1994 . Teknik Budidaya Tanaman Tebu . Diktat Mata Kuliah Tanaman Tebu ( Sacharum officinarum L.,).Politeknik Pertanian Universitas Andalas .Payakumbuh , hal 21 – 25.

Nursasongko Anwar , 1993 . Ragam Zat Pengatur Tumbuh Tanaman . Majalah Trubus .XXIV . 288 .hal 36 – 37.

Peter R.Gold Sworthy & N.M. Fisher . 1992 . Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik .Gajah Mada University Press . Ikapi . Jogjakarta , hal 111 – 376.

Rita Adriani . 1989 . Pengaruh Pemberian Bermacam Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Stek Satu Buku Tanaman Vanili ( Vanilia planifolia A.) Dalam Polybag .Thesis .Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Payakumbuh ,hal 7 – 32.

Sri Setyati Harjadi. 1993 . Pengantar Agronomi ,PT, Gramedia , Jakarta . hal 99 – 157.

Suci Puji Suryani,1994 . Fakultas Harga Rambutan Dari Tahun Ke Tahun . Majalah Trubus .XXV. 291 . hal 20 .

Sujatmaka, 1987. Bahan Pengatur Tumbuh Tanaman .Majalah Trubus . XVIII. 213 hal 120- 121.

Surachmat Kusumo . 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman . CV. Yasaguna . Jakarta . hal 7 – 21.

Suwasono Heddy . 1986. Hormon Tumbuhan CV.Rajawali . Jakarta . hal 3 – 57.

Suwasono Heddy dan HAdiwahono Susanto . 1993 . Penanganan Pasca Panen Tanaman Agronomi , Diploma Produksi Tanaman .Fakultas Pertanian . Universitas Brawijaya , Malang , hal 7 – 118.

Yustina Erna Widyastuti , dan Fari B. Paimin . 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia , PT . Penebar Swadaya , Jakarta . hal 203 – 205.

Zainal Abidin, 1990 . Dasar – dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh Angkasa, bandung , hal 1 – 73




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v8i2.8790

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: flora@unmer.ac.id