Kategorisasi Langgar Berdasarkan Pola Perkembangan Spasial (Studi Kasus: Kauman Yogyakarta)

Authors

  • Hafsah Intifadhoh Rabbaniyah Gadjah Mada University

DOI:

https://doi.org/10.26905/jam.v25i1.10245

Keywords:

langgar ketib, langgar komunitas, Kauman Yogyakarta, perkembangan spasial

Abstract

Kampung Kauman Yogyakarta dikenal sebagai permukiman yang terletak di sebelah barat Masjid Gedhe. Pada sejarahnya, Kauman Yogyakarta lahir sebagai kediaman para ketib yang memiliki tugas untuk mengurus Masjid Gedhe. Popularitas ketib dengan kemampuannya dalam bidang keagamaan menarik perhatian masyarakat luas untuk menjadi santri dari para ketib. Kegiatan pendidikan tersebut diwadahi oleh tempat peribadatan yang disebut langgar . Keberadaan langgar  tidak hanya memfasilitasi kegiatan pendidikan, namun juga berbagai kegiatan ibadah lainnya. Terdapat 7 (tujuh) langgar  yang memiliki nilai sejarah dan masih dapat ditemukan jejak fisiknya di Kauman. Langgar  di Kauman memiliki ragam arsitektur yang berbeda antara satu dan lainnya, begitu pula dari segi penataan spasial. Kondisi ini memunculkan sebuah pertanyaan terkait bagaimana perkembangan spasial yang terjadi pada langgar  dari awal pendirian hingga saat ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola perkembangan spasial yang dialami oleh langgar  di Kauman. Pendekatan penelitian yang digunakan merupakan induktif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan dan wawancara.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi terdiri dari 3 tahap yaitu, tahap 1 berupa keberadaan rumah tinggal, tahap 2 pengadaan langgar  dan tahap 3 berupa penambahan bangunan pendidikan. Pola tersebut kemudian mengarah pada kesimpulan bahwa langgar  di Kauman dapat dibagi menjadi 2 kategorisasi yaitu, langgar  ketib dan langgar  komunitas.

Downloads

Published

2024-03-31

Issue

Section

Articles