Healing Architecture dalam Urban Entertainment Hub di Kota Tangerang Selatan

Hegar Pratiwi, Ida Ayu Sawitri Dian Mawarni, Hanugrah Adhi Buwono

Abstract


Modernisasi dan globalisasi mengubah pola hidup dan bersosial masyarakat dari yang kompleks menjadi multi kompleks. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi lebih sulit untuk bersosialisasi dan beradaptasi, terutama pada masyarakat perkotaan salah satunya masyarakat kota Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta tentunya sebagian besar masyarakat memiliki kegiatan yang cukup padat. Dari kondisi tersebut muncul beberapa permasalahan baru di perkotaan termasuk masalah kesehatan mental masyarakat, yaitu stres. Lingkungan arsitektur sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan mental seseorang, karena arsitektur dapat menjadi wadah untuk membantu pemulihan dari kondisi tersebut. Maka dari itu, perlu adanya suatu tempat yang dapat menjadi wadah untuk masyarakat meredakan dan mengurangi stres dari rutinitas kehidupan sehari-hari yang padat. Masyarakat kota Tangerang Selatan khususnya di kawasan Bintaro memiliki kegiatan untuk mengurangi stres dengan cara berolahraga, tingginya minat masyarakat untuk berolahraga dilihat dari beberapa komunitas yang ada di kota Tangerang Selatan. Bintaro Loop merupakan salah satu komunitas pesepeda yang aktif melakukan kegiatan bersepeda di akhir pekan, rute yang dilaluinya berada di kawasan CBD Emerald, Bintaro. Dalam merancang sebuah tipologi arsitektur Urban Entertainment Hub, diharapkan menjadi langkah yang tepat untuk meredakan dan mengurangi stres masyarakat kota Tangerang Selatan. Dengan menggunakan pendekatan healing architecture dan metode perancangan Evidance-based Design (EBD) desain berfokus dengan menekankan konektivitas antara bangunan dan alam. Berbentuk pusat perbelanjaan, desain dapat mewadahi beberapa kegiatan dengan fasilitas yang telah disediakan yang dinilai dapat membantu meredakan dan mengurangi stres pengguna.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modernization and globalization have changed the way of life and society from being complex to being multi-complex. This causes it to be more difficult for people to socialize and adapt, especially in urban communities, one of which is the community of South Tangerang City which is directly adjacent to Jakarta, Of course, most people have quite busy activities. From these conditions, several new problems emerged in urban areas, including community mental health problems, namely stress. The architectural environment is closely related to a person's physical and mental health because architecture can be a place to help recover from these conditions. Therefore, it is necessary to have a place that can be a place for people to relieve and reduce stress from the busy routine of daily life. The people of the city of South Tangerang, especially in the Bintaro area, have activities to reduce stress by exercising, The high interest of the community to exercise can be seen from several communities in the city of South Tangerang. Bintaro Loop is a cyclist community that actively conducts cycling activities on weekends, The route it passes is in the Emerald CBD area, Bintaro. In designing an architectural typology for the Urban Entertainment Hub, it is hoped that this will be the right step to relieve and reduce stress for the people of South Tangerang City. By using a healing architecture approach and the evidence-based design (EBD) design method, the design focuses on emphasizing connectivity between buildings and nature. In the form of a shopping center, the design can accommodate several activities with the facilities provided which are considered to help relieve and reduce user stress.


Keywords


Healing Architecture, Kesehatan Mental, Urban Entertainment Hub

Full Text:

PDF

References


Amiruddin, A. 2014. Pengaruh Keberadaan Universitas Haluoleo Terhadap Perubahan Tata Guna Lahan Di Kawasan Andonuohu Kota Kendari. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 2(1):73-88.

Edgar, Lion P. Eng. 1976. Shopping Center, Planning and Administration. John Willey and Sons.Inc. USA.

Hasriyanti, N., Zulestari, A. & Ruslan, I. 2020. Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhi terhadap Permukiman di Koridor Ambawang. Tataloka, 22(1):94-106. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.1.94-107.

Karnadi, F. 2019. Urban Entertainment Hub di Kawasan Pantai Indah Kapuk.

Murphy, Jenna. 2008. The Healing Environment. Website: www.arch.ttu.edu.

Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 15 Tahun 2011.

Stigsdotter, U.A. & Grahn, P. 2002. What makes a garden a healing garden?. Journal of Therapeutic Horticulture 13, 60-69.

Stremberg, E., Healing Space: the science of place andwell being.2009.

Updating Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Kota Tangerang Selatan. 2020.




DOI: https://doi.org/10.26905/jam.v24i2.10823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing by

width="150"

Garuda - Garba Rujukan Digital

SINTA - Science and Technology Index

Index of /public/site/images/septi

 

Index Copernicus International (ICI)

Tools:

Turnitin

crossref

Mendeley

Supported By:

Universitas Merdeka Malang




MINTAKAT: Jurnal Arsitektur

Mailing Address:

Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146
Phone/Fax: +62341-568395
Email: mintakat.arsitektur@unmer.ac.id