REVITALISASI RUMAH TRADISIONAL DI DESA POTO-SUMBAWA SEBAGAI OBYEK WISATA BUDAYA, MELALUI PENDEKATAN PERILAKU SPASIAL
DOI:
https://doi.org/10.26905/mintakat.v18i2.1538Keywords:
Perilaku spasial, Tradisional. Desa PotoAbstract
Kajian ini berangkat dari pemikiran bahwa pelestarian Rumah Tradisional di desa Poto, merupakan parameter kunci, dalam peningkatan daya tarik wisata. Disisi lain, rumah tinggal di desa Poto, Moyohilir – Sumbawa Besar, signifikan terkait dengan pengembangan produktifitas kerajinan Tenun ikat, serta daya tarik wisata. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, menjadikan desa Poto sebagai Desa Wisata. Sebagai Kabupaten pemekaran, kegiatan wisata sangat diharapkan untuk menunjang pendapatan daerah, serta masyarakatnya.
Disisi lain, ada indikasi kurang tepat, yakni dengan dengan melokalisir kegiatan menenun di sebuah Balai Panenun. Kebijakan ini semula untuk tujuan peningkatan atraksi wisata, dengan menjadikannya terpusat. Namun, kenyataan bertolak belakang dengan tradisi menenun masyarakat setempat yang tidak lepas dengan kegiatan rumah tangga. Menenun masih menjadi kegiatan sampingan kaum perempuan, sambil memasak, mengasuh anak, dan kegiatan rumah lainnya. Melalui kajian perilaku, diperoleh kecenderungan perilaku spasial, sebagai acuan revitalisasi.
Â