MORFOLOGI DAN TIPOLOGI KOTA TRENGGALEK
Abstract
Perkembangan kota Trenggalek yang dikaji dengan tinjauan historis dari studi morfologi dan tipologi dikelompokkan ke dalam kawasan pemerintahan, kawasan perdagangan dan kawasan permukiman. Pusat pemerintahan pertama kali dibentuk pada abad 18 sebagai daerah kekuasaan Mataram dan terletak di Surodakan yang berupa kadipaten. Pada pemerintahan kolonial Belanda banyak penambahan di sekitar alun-alun untuk fungsi dan kadipaten menjadi kota kawedanan dari kabupaten Tulungagung. Pada masa kemerdekaan terjadi perluasan alun-alun yang memotong sumbu jalan utama dan perubahan fungsi.
Kawasan permukiman berciri tradisional dengan penggunaan toponim Jawa seperti Pandean, Dabangsan, Sasoetan, Tamertan, Jambangan, Ngantru, Ngemplak dan Sawahan. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dilakukan pembagian menurut tingkatan masyarakatnya yaitu : permukiman bangsawan dan pemerintah, permukiman Belanda, permukiman kaum Cina dan terakhir permukiman pribumi. Saat ini hal tersebut tidak tampak lagi karena dibumihanguskannya pusat kota pada tahun 1949 dan minoritasnya penduduk Cina.
Kawasan perdagangan dimulai dengan pasar tradisional yaitu Pasar Pon yang terletak di jalan Panglima Sudirman kelurahan Sumbergedong. Kegiatan perdagangan ini juga diwarnai oleh kedatangan etnis Cina yang bermukim disekitar Pasar Pon. Sampai saat ini perekonomian kota relatif lambat dan cenderung tertarik ke arah Tulungagung.Keywords
DOI: https://doi.org/10.26905/mintakat.v5i1.1943
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|