DI ANTARA KE- MASA LALU-AN DAN KE-KINI-AN KOTA BERSEJARAH

Authors

  • Imam Santoso Universitas Merdeka Malang

DOI:

https://doi.org/10.26905/mintakat.v4i1.1958

Keywords:

regol, history, historicism, historis, axis

Abstract

Kerinduan akan masa lalu pada sebuah kota tentunya akan lebih terasa indah, ketika menempatkan kesejarahan kota tersebut pada suatu posisi yang benar dan tepat. Sebagai contohnya L’arc de Grand au Defense di Paris (semacam ‘Regol’ dalam istilah Jawa) yang tentunya dapat menjadi panutan para arsitek di negeri ini di dalam memberi sentuhan pada suatu karya kearsitekturan kota yang berakar dan memiliki perhatian pada arti kesejarahan.

Melihat fenomena terhadap pemakaian bangunan yang bernilai kesejarahan atau ke-kuno-an (klasik) adalah sebagai pengikat fungsi baru yang cenderung mempunyai nilai positif. Di kota-kota di Indonesia sepertinya hal tersebut belum mencapai perkembangan kota yang ideal antara ke-masa lalu-an dan ke-kini-an, masyarakat masih menilai dan melihat bahwa yang kuno tersebut adalah usang. Sehingga perlu untuk mencontoh dalam kasus bangunan La Defense di kota Paris baru, dimana perancangnya berhasil memberikan nuansa lain pada kota baru tersebut tanpa meninggalkan ciri-ciri yang ada pada kota Paris lama, dengan memanfaatkan apa yang disebut ‘historis axis’ sebagai pengikatnya.

Downloads

Published

2018-02-09

How to Cite

Santoso, I. (2018). DI ANTARA KE- MASA LALU-AN DAN KE-KINI-AN KOTA BERSEJARAH. Mintakat: Jurnal Arsitektur, 4(1). https://doi.org/10.26905/mintakat.v4i1.1958