KONSEP WALKABILITY DI TROTOAR JALAN DEWI SARTIKA DEPOK PADA AKTIVITAS DI PAGI DAN MALAM HARI
Abstract
ABSTRAK
Trotoar merupakan elemen yang penting dalam perancangan kota, yang diwuiudkan sebagai elemen kenyamanan dan elemen pendukung bagi para penjual eceran serta kehidupan ruang-ruang kota(1). Jl. Dewi Sartika Depok merupakan jalur penghubung antara dua arteri kota Jl. Margonda Raya dan Jl. Sawangan Raya. Selama pertumbuhannya telah terjadi perbedaan fungsi trotoar sisi kiri Jalan Dewi Sartika pada pagi hari dan malam hari jalan dengan digunakannya trotoar sebagai sarana berdagang(2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep walkability pada trotoar sisi kiri pada pagi dan malam hari, dalam upaya menyediakan fasilitas yang ramah bagi pejalan kaki yang terdapat di kawasan perdagangan. Metode yang dipilih adalah pendekatan kualitatif melalui deskriptif analisis dengan pendekatan observasi terhadap kondisi aktual lapangan. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa perbedaan aktivitas pada segmen yang menjual kebutuhan pangan. Konsep walkability tidak sepenuhnya terpenuhi karena trotoar sisi kiri tidak dapat diakses oleh pejalan kaki di beberapa tempat.
ABSTRACT
The sidewalk is an important element in urban design, which is manifested as an element of comfort and a supporting element for retailers and the life of urban spaces (1). Jl. Dewi Sartika Depok is a connecting line between two city arteries, Jl. Margonda Raya and Jl. Sawangan Raya. During its growth there has been a difference in the function of the sidewalk on the left side of Jalan Dewi Sartika in the morning and at night on the road with the use of the sidewalk as a means of trading (2). This study aims to determine the concept of walkability on the left hand side sidewalk in the morning and evening, in an effort to provide pedestrian-friendly facilities in the trade area. The method chosen was a qualitative approach through descriptive analysis with an observational approach to the actual conditions of the field. This research produces findings in the form of different activities in segments that sell food needs. The concept of walkability is not fully fulfilled because the left hand side sidewalk is not accessible to pedestrians in several places.
DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.3925
Keywords
Full Text:
PDF 09-20References
Shirvani, Hamid, “The Urban Design Process” Van Nostrand Reinhold, 1984
Rudy Mashudi, “Strategi Pentaan Pedagang Kaki Lima di Jalan Dewi Sartika”: journal ipb, 2014
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, 2019
Government of Western Australia Department of Transport, Walkabilty audit tool, 2011
Amos Rapoport Pedestrian Use: Eaglewood Cliffs, 1969
Engel, Blackwell, Miniard. Perilaku Konsumen. Tangerang: Binarupa Aksara, 2012
Kementerian Pekerjaan Umum “pedoman perencanaan, penediaan, dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan”. 2014
NZ Transport Agencies “Pedestrian planning and design guide”, 2009
Government of Western Australia Department of Transport, “Walkabilty audit tool,” 2011
Sugiyono. Metode Peneliatain Pendidikan Pendekatan kwantitatif, kwalitatif, dan R&D: Bandung alfabeta, 2012.
DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.3925
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|