EDITORIAL: Walkabilty sebagai Topik Seksi SDG’s 2030
Abstract
Sektor perkotaan saat ini menunjukkan fenomena ruang kota yang tidak memberikan layanan memadai bagi pedestrian, sementara kebutuhan pemenuhan aktifitas berjalan semakin tinggi. Kepadatan manusia yang semakin tinggi diikuti interaksi antar manusia yang semakin tinggi menantang kota untuk lebih menjanjikan masyarakat lebih nyaman dan mudah berjalan kaki. Walkability menjadi ukuran keramahan sebuah kota, menjadi ukuran kota yang layak ditinggali, yang menjadikan warga lebih bahagia dan sehat, hingga mendukung keberlanjutan sebuah kota. Walkability menjadi topik riset yang "seksi" setidaknya telah menjadikannya salah satu indikator dalam penilaian keberlanjutan sebuah kota menurut 2030-Sustainable Devevelopment Goals. Walkability sangat melekat dengan pedestrian (pejalan kaki) dan pedestrian way (jalur pejalan kaki). Kota-kota di negara maju dengan indeks kesejahteraan tinggi terbukti lebih siap merencanakan dan mengembangkan sarana bagi pedestrian yang terintegrasi dengan transportasi aktif lainnya termasuk berkendaraan dan bersepeda. Walkability saat ini semakin populer melalui tema-tema penelitian yang menghubungkannya dengan aspek ekonomi seperti nilai property pada perumahan/real estate, aspek sosial seperti tingkat kejahatan, tingkat kreativitas dan tingkat demokratis sebuah kota, hingga tingkat kesehatan masyarakat.
DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414
DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|