EDITORIAL: Walkabilty sebagai Topik Seksi SDG’s 2030

Authors

  • Dina Poerwoningsih [SCOPUS ID: 57194446655] Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang

DOI:

https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414

Abstract

Sektor perkotaan saat ini menunjukkan fenomena ruang kota yang tidak memberikan layanan memadai bagi pedestrian, sementara kebutuhan pemenuhan aktifitas berjalan semakin tinggi. Kepadatan manusia yang semakin tinggi diikuti interaksi antar manusia yang semakin tinggi menantang kota untuk lebih menjanjikan masyarakat lebih nyaman dan mudah berjalan kaki. Walkability menjadi ukuran keramahan sebuah kota, menjadi ukuran kota yang layak ditinggali, yang menjadikan warga lebih bahagia dan sehat, hingga mendukung keberlanjutan sebuah kota. Walkability menjadi topik riset yang "seksi" setidaknya telah menjadikannya salah satu indikator dalam penilaian keberlanjutan sebuah kota menurut 2030-Sustainable Devevelopment Goals. Walkability sangat melekat dengan pedestrian (pejalan kaki) dan pedestrian way (jalur pejalan kaki). Kota-kota di negara maju dengan indeks kesejahteraan tinggi  terbukti lebih siap merencanakan dan mengembangkan sarana bagi pedestrian yang terintegrasi dengan transportasi aktif lainnya termasuk berkendaraan dan bersepeda. Walkability saat ini semakin populer melalui tema-tema penelitian yang menghubungkannya dengan aspek ekonomi seperti nilai property pada perumahan/real estate, aspek sosial seperti tingkat kejahatan, tingkat kreativitas dan tingkat demokratis sebuah kota, hingga tingkat kesehatan masyarakat.

DOI:
https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414

Downloads

Published

2020-07-16

How to Cite

Poerwoningsih, D. (2020). EDITORIAL: Walkabilty sebagai Topik Seksi SDG’s 2030. Mintakat: Jurnal Arsitektur, 21(1). https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.4414

Issue

Section

Articles