ARSITEKTUR SIMBOLIS PADA DESAIN PUSAT IBADAH SEBAGAI WUJUD TOLERANSI BERAGAMA
Abstract
Kota Batu, Jawa Timur memiliki beberapa kriteria yang sesuai untuk didirikan pusat ibadah berbagai umat beragama. Kota Batu merupakan salah satu kota destinasi wisata nasional yang tentu saja sangat mungkin menjadi kota tempat bertemunya masyarakat Indonesia dari berbagai daerah dengan keragaman suku dan agama. Keragaman agama di Indonesia yang dilindungi hak-hak dan kewajibannya oleh negara. Kota Batu sebagai lokasi sangat relevan untuk memiliki fasilitas umum berupa pusat tempat ibadah. Pusat ibadah di Kota Batu menjadi sebuah representasi diterapkannya toleransi antar umat beragama memberikan banyak manfaat. Di antaranya adalah diharapkan untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Pusat Ibadah dalam tulisan ini adalah fasilitas umum berupa tempat ibadah yang bersebelahan sebagai perwujudan dari kerukunan antar umat beragama. Desain dan metode pendekatan yang dipilih diantaranya adalah pendekatan fungsi perwadahan dari aktifitas dengan mempelajari kegiatan sosial yang dapat diwadahi untuk memupuk toleransi antar umat. Pendekatan lainnya adalah arsitektur simbolis yang dimaksudkan untuk menghadirkan cirikhas dari masing masing agama. Arsitektur simbolis juga sekaligus dimaksudkan untuk mengekspresikan suatu jati diri sebuah karya arsitektural yang bermakna kerukunan beragama di Indonesia. Bentuk dan simbol diambil dari karya arsitektur tempat ibadah yang monumental dari 6 (enam) agama di Indonesia. Karya-karya tersebut mempunyai ciri khas desain memusat dengan menonjolkan bentuk yang dikenal oleh lingkungan luas serta perwujudan simbol alam semesta yang luas tinggi dan tak terhingga. Secara keseluruhan desain diharapkan bisa mewadahi aktifitas peribadatan yang dapat memupuk toleransi umat beragama khususnya di Kota Batu.
Kata Kunci : Agama, Arsitektur Simbolis, Toleransi
ABSTRACT
Batu City, East Java has several criteria that are suitable for establishing a worship center for various religious communities. Batu City is one of the national tourist destination cities which of course is very likely to be a city where Indonesian people from various regions meet with ethnic and religious diversity. Religious diversity in Indonesia whose rights and obligations are protected by the state. Batu City as a location is very relevant to have public facilities in the form of a center for places of worship. The worship center in Batu City is a representation of the implementation of tolerance between religious communities and provides many benefits. Among them is expected to be able to increase the number of tourists who come. Worship Centers in this paper are public facilities in the form of adjoining places of worship as a manifestation of inter-religious harmony. The design and method of approach chosen include an approach to the function of the accommodation of activities by studying social activities that can be accommodated to foster tolerance among people. Another approach is symbolic architecture which is intended to present the characteristics of each religion. Symbolic architecture is also intended to express the identity of an architectural work which means religious harmony in Indonesia. The shapes and symbols are taken from the architectural works of monumental places of worship from 6 (six) religions in Indonesia. These works have the characteristic of a centralized design by highlighting the forms known to the wider environment and the embodiment of the symbol of the universe which is vast and infinite. Overall the design is expected to accommodate worship activities that can foster religious tolerance, especially in Batu City.
Keywords: Religion, Symbolic Architecture, Tolerance
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astakhova, E. (2020). Architectural Symbolism in Tradition and Modernity. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (913) 3, 1-8.
Fajriyanto. (1993). Simbol dalam Arsitektur Masjid. Unisia (13), 20, 86-94.
Hidayat, K. dan Gaus A. F. (1998). Passing Over: Melintasi Batas Agama. Gramedia Pustaka Utama.
Laksito, B. (2014). Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Griya Kreasi.
Umar, Hasyim. (1979). Toleransi Dan Kemerdekaan Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog Dan Kerukunan Antar Agama: Sejarah Tolerasi [Ie Toleransi Dan Intoleransi Agama Dan Kepercayaan Sejak Jaman Yunani. Bina Ilmu.
Usop, T.B. (2011). Kearifan Lokal dalam Arsitketur Kalimantan Tengah yang Berkesinambungan. Journal universitas palangkaraya 6(1): 25–32.
Wardani, L.K. (2010). Fungsi, Makna dan Simbol. Seminar Jelajah Arsitektur Nusantara
Widjajanti, W.W. (2010). “Keberadaan Dan Optimasi Ruang Terbuka Hijau Bagi Kehidupan Kota.” J. ITATS: 7.
DOI: https://doi.org/10.26905/jam.v22i1.4552
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|