RUMAH SAKIT DARURAT BENCANA DENGAN STRUKTUR PNEUMATIK TIUP
Abstract
Penelitian desain ini dimulai dari permasalahan penanganan penduduk yang sakit dan kebutuhan fasilitas medis darurat di daerah bencana. Kecepatan dan Efisiensi dalam penanganan bencana, tindakan pencegahan yang efektif, rehabilitasi dan pemulihan, penyampaian bantuan bencana yang tepat waktu akan meminimalkan hasil negatif setelah bencana terjadi. Penanggulangan bencana dimaksudkan untuk menampung banyak korban bencana dalam suatu bangunan yang layak huni dan nyaman, salah satu fasilitas penanggulangan bencana yang sangat dibutuhkan adalah Rumah Sakit Darurat Bencana, yang terdiri dari peralatan diagnostik dasar dan sarana yaitu: Triase, ICU, Ruang Operasi, Terapi / Perawatan, Ruang Konsultasi, Radiologi, Laboratorium / Diagnostik, Apotek. Sampai saat ini Fasilitas Rumah Sakit Darurat Bencana Terpadu belum tersedia di Indonesia, beberapa bencana yang terjadi di Indonesia hanya difasilitasi dengan posko kesehatan dengan tenda atau gedung gawat darurat yang dibangun dengan struktur dan teknologi konvensional yaitu tenda rangka baja dengan biaya yang tinggi dan waktu yang lama. untuk membangun. Oleh karena itu, RS Gawat Darurat Bencana membutuhkan suatu struktur yang dapat dibangun dalam waktu singkat dengan menggunakan struktur pneumatic air inflated. Konsep desain RS Emergency Disaster difokuskan pada kecepatan dan efisiensi penanganan pasien sehingga akan membantu proses penyembuhan. Metode penelitian untuk perancangan Rumah Sakit Darurat Bencana ini menggunakan desain berbasis bukti yaitu rancangan yang didasarkan pada bukti ilmiah berupa hasil penelitian sebelumnya dan penelitian sendiri. Terdapat 5 parameter dalam perancangan Rumah Sakit Darurat Bencana, yaitu: mobilitas, portable, modularitas, keamanan dan kenyamanan bagi pasien dan tenaga medis. Penataan massa bangunan rumah sakit darurat dirancang secara berjenjang, dimulai dari kebutuhan dasar pada awal bencana terjadi yaitu bangungan triase dan ruang operasi, selanjutnya berangsur-angsur dilengkapi dengan fasilitas kesehatan lain sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana rumah sakit layaknya yang dapat menampung 150 pasien rawat inap.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bakowski, J. (2016). A Mobile Hospital - Its Advantages and Functional Limitations. International Journal of Safety and Security Engineering, 6(4), 746–754. https://doi.org/10.2495/SAFE-V6-N4-746-754
Bitterman, N., & Zimmer, Y. (2018). Portable Health Care Facilities in Disaster and Rescue Zones : Characteristics and Portable Health Care Facilities in Disaster and Rescue Zones : Characteristics and Future Suggestions. Journal of the National Association of EMS Physicians and the World Association for Emergency and Disaster Medicine, July. https://doi.org/10.1017/S1049023X18000560
Budiyanto, H. (2008). Struktur Bangunan Tenda Pneumatik Sistem Knock Down Sebagai Tempat Penampungan Sementara Untuk Korban Bencana. In P. S. ITS (Ed.), Seminar Nasional Pascasarjana VIII – ITS (Issue 2008/08/13). Pasca Sarjana ITS.
Budiyanto, H., Setiawan, M. I., Winansih, E., Setiawan, A. B., & Suntoro, H. (2018). AIR INFLATED STAGE ROOF STRUCTURE WITH INDEPENDENT ENERGY FOR SMES EXHIBITION. In I. Mr Vichy Fathoni, Universitas Merdeka Malang (Ed.), 3rd International Conference of Graduate School on Sustainability (pp. 235–243). Graduate School of University of Merdeka Malang. https://seminar.unmer.ac.id/index.php/ICGSS/3ICGSS/paper/viewFile/326/217
Budiyanto, H., Winansih, E., Setiawan, A. B., & Setiawan, M. I. (2018). Portable Stage and Pneumatic Air Inflated Roof Structure with Independent Energy as a Means of Exhibition of SME Products. International Journal of Scientific Engineering and Research (IJSER), 6(9), 48–51. http://www.ijser.in/archives/v6i9/IJSER18193.pdf
Cavallaro, P. V, & Sadegh, A. M. (2006). Air-Inflated Fabric Structures. In P. V Cavallaro & A. M. Sadegh (Eds.), Standard Handbook for Mechanical Engineers (11th ed., Issue November, pp. 1–27). McGraw-Hill. https://www.researchgate.net/publication/235213999_Air-Inflated_Fabric_Structures
Durumunda, A., Tahliyesi, H., & Hastanesinin, S. (2017). Evacuation of Hospitals during Disaster , Establishment of a Field Hospital , and Communication. Eurasian Journal of Medicine, 49(2), 137–141. https://doi.org/10.5152/eurasianjmed.2017.16102
Iqbal, M., Budiyanto, H., & Bonifacius, N. (2020). The Parameters of Emergency Disaster Hospital with Inflatable Pneumatic Structure. In B. Ngarawula (Ed.), 5th International Conference of Graduate School on Sustainability (pp. 151–158).
Roswati, E., Khadijah, S., & Widyastuti, P. (2007). Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat Bencana (E. Roswati, S. Khadijah, & P. Widyastuti (eds.)). Departemen Kesehatan RI.
Schodek, D. (2001). Structures (4th ed.). Prantice Hall.
Setiawan, M. I., & Budiyanto, H. (2015). Pengembangan Bangunan Air Inflated Structure sebagai fasilitas Tanggap Bencana. Seminar Nasional Teknologi (SENATEK), 873–880. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/DKUHY
Sukawi. (2011). Struktur Membran dalam Bangunan Bentang Lebar. MODUL, 11(1), 23–28. https://doi.org/10.14710/mdl.11.1.2011.%p
Widayatun, & Fatoni, Z. (2013). Permasalahan Kesehatan dalam Kondisi Bencana:Peran Petugas Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat (Health Problems in a Disaster Situation : the Role of Health Personnels and Community Participation). Jurnal Kependudukan Indonesia, 8(1), 37–52. https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/view/21/15
DOI: https://doi.org/10.26905/jam.v22i2.5372
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|