PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP KONSISTENSI RUANG MASJID PATHOK NEGARA AD-DAROJAT, BABADAN, BANTUL
Abstract
Masjid Pathok Negara Ad-Darojat, Babadan merupakan salah satu dari empat masjid Pathok Negara di Yogyakarta dimana saat ini sudah mengalami bebagai perubahan fisik yang dipengaruhi oleh banyak aspek salah satunya, sosial budaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sosial budaya dapat mempengaruhi konsistensi, pembentukan atau bahkan perubahan ruang pada Masjid Pathok Negara Ad-Darojat Babadan. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dimana lebih berfokus pada gambaran visual masjid yang diuraikan dalam bentuk deskripsi. Data dikumpulkan dengan observasi pada masjid untuk mengetahui informasi perkembangan sosial budaya pada kawasan sekitar masjid, denah, beserta ruangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun telah mengalami renovasi dari waktu ke waktu, Masjid Pathok Negara Babadan tetap memiliki konsistensi bentuk pada tatanan ruang pangimaman, liwan, dan pawestren dimana tatatan tersebut tidak pernah diganggu gugat oleh masyarakat setempat karena tatanan spasial masjid tersebut mengikuti pakem desain masjid kasultanan di wilayah Yogyakarta. Perubahan hanya terjadi pada pelebaran dan perluasan ruangan akibat pengaruh sosial budaya masjid yang saat ini sering digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat. Dengan demikian, pengaruh sosial budaya pada masjid hanya berkaitan pada ekspansi ruang dan tidak memengaruhi tipologi masjid terutama pada 3 ruang utama masjid.
------------------------------------------------------------------------------------------
Pathok Negara Ad-Darojat Babadan Mosque is one of the four Pathok Negara mosques in Yogyakarta which is currently experiencing various physical changes which are influenced by many aspects, one of which is socio-cultural. For this reason, this study aims to determine how socio-cultural influences can affect the consistency, formation or even change of space at the Pathok Negara Ad-Darojat Babadan Mosque. The research method used is a descriptive qualitative approach which focuses more on the visual image of the mosque which is described in the form of a description. Data were collected by observing the mosque to find out information on socio-cultural developments in the area around the mosque, the floor plans, and the rooms. The results show that although it has undergone renovations from time to time, the Pathok Negara Babadan Mosque still has a consistent form in the spatial arrangement of pangimaman, liwan, and pawestren where the layout of the mosque is never contested by the local community because the spatial structure of the mosque follows the design standards of the Sultanate Mosque. in the Yogyakarta area. Changes only occur in the widening and expansion of the room due to the socio-cultural influence of the mosque which is currently often used as a community gathering place. Thus, the socio-cultural influence on the mosque is only related to the expansion of space and does not affect the typology of the mosque, especially in the 3 main rooms of the mosque.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abror, I. (2016). Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Masjid Pathok Negoro’. Esensia : Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 63. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/esensia.v17i1.1279.
Ardiyanto, N. H. (2018). Menggali Identitas Kawasan Masjid Pathok Negoro Plosokuning Berdasarkan Pendekatan “Collective Memory". Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan, 1(2), 149–167.
Ashadi. (2012). Perkembangan Arsitektur Mesjid Walisongo Di Jawa: Perubahan Ruang Dan Bentuk. NALARS, 11(2), 143–160.
Dewantara, B. A., Suryasari, N., & Martiningrum, I. (2015). Transformasi Tata Ruang dan Elemen Linear Vertikal Masjid Jawa pada Perancangan Museum Islam Nusantara. Arsitektur, 1(1).
Fivin, B., Widagdo, J., & Arifin, Z. (2019). Bentuk Rupa dan Makna Simbolik Motif Ukir pada Masjid Mantingan Jepara dalam Konteks Sosial Budaya. Jurnal Imajinasi, 13(2), 56–64.
Huldiansyah, D., & Subroto, T. Y. W. (2020). Pola Invasi Ruang sebagai Penentu Hierarki Kegiatan di Masjid Pathok Negara Babadan, Bantul, D. I. Yogyakarta. Jurnal Teknologi Dan Desain, 1(2), 1–13. https://doi.org/10.51170/jtd.v1i2.5
Jemadi, Gordianus, Priyoga, I., & Sakariv, O. D. (2016). Konektivitas Ruang Pada 5 Masjid Pathok Negara Dan Masjid Agung Gedhe Kauman Yogyakarta’. Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan ITNY, Yogyakarta.
Kartono, J. L. (2005). Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam Konteks Budaya. Dimensi Interior, 3(2), 124–136.
Muhammad, S. R., Susetyarto, M. B., & Marlina, E. (2019). Arsitektur Regionalisme Dan Islam Dalam Tata Zonasi Masjid Agung Demak’. Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Trisakti.
Nuriyanto, L. K. (2018). The Effect of Masjid Management on People Empowerment in Surabaya City Pengaruh Pengelolaan Masjid terhadap Pemberdayaan Umat di Kota Surabaya. Pengaruh Pengelolaan Masjid Terhadap Pemberdayaan Umat Di Kota Surabaya, 11 no.IV(1), 749–782.
Suryanto, Djunaedi, & Sudaryono. (2015). Aspek Budaya dalam Keistimewaan tata Ruang Kota Yogyakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 26(3), 230–252. https://doi.org/https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.26.3.6
DOI: https://doi.org/10.26905/jam.v23i2.7270
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by
Index Copernicus International (ICI)
Tools:
Supported By:
MINTAKAT: Jurnal Arsitektur Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 Email: [email protected]
|