Penyelesaian Sengketa Bisnis secara Elektronik melalui Lembaga Arbitrase di Indonesia
Abstract
This study aims to analyze the process of electronically resolving business disputes through arbitration and the legal force of electronic arbitration awards. Using normative legal research that is used using the law approach and comparative law. The results show that dispute resolution can be done electronically through an arbitration institution. Electronic arbitration arrangements and procedures do not conflict with the provisions of Law No. 30 of 1999 concerning Arbitration and Alternative Dispute Resolution (UUAAPS). With respect to electronic arbitration awards, decisions that are valid and have legal force remain valid as long as conventional arbitral awards comply with the provisions of Article 54 paragraph (2) and paragraph (3) and have executive power as long as they comply with the provisions of Article 59 paragraph (2) of Law Number 30 of 1999 on Arbitration and Alternative Dispute Resolution (UUAAPS). Of course, to support the legal force of the Electronic Arbitration Award, Law Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions is needed as the legal basis for supporting the provisions of Article 4 paragraph (3) UUAAPS. The legal power of electronic arbitral awards based on the ITE Law, which is electronic which has the power of proof with other conventional documents, if at any time it is needed as evidence in related disputes
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyelesaian sengketa bisnis secara elektronik melalui lembaga arbitrase serta kekuatan hukum putusan arbitrase elektronik. Menggunakan penelitian hukum normatif dipakai dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan perbandingan hukum. Hasilnya menujukan bahwa penyelesaian sengketa dapat dilakukan secara elektronik melalui lembaga arbitrase. Pengaturan dan prosedur arbitrase elektronik berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang No 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengekta (UUAAPS). Terhadap putusan arbitrase elektronik, dianggap berlaku dan mempunyai kekuataan hukum tetap layaknya putusan arbitrase konvensional sepanjang memenuhi ketentuan Pasal 54 ayat (2) dan ayat (3) dan mempunyai kekuatan eksekutorial sepanjang memenuhi ketentuan Pasal 59 ayat (2) Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UUAAPS). Tentu untuk mendukung kekuatan hukum Putusan Arbitrase Elektronik, maka dibutuhkan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagai dasar hukum pendukung ketentuan Pasal 4 ayat (3) UUAAPS. Kekuaatan hukum putusan arbitrase elektronik berdasarkan Undang Undang ITE, yang merupakan dokumen elektronik yang mempunyai kekuatan pembuktian sama dengan dokumen konvensional lainnya, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan sebagai alat bukti dalam penyelesaian sengketaa yang berkaitan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad M.R. (2011). Cyber Law dan HAKI Dalam sistem Hukum Indonesia. Ban-dung: Rafika Aditama
Aziz, M. F., & Hidayah, M. A. (2020). Perlunya Pengaturan Khusus Online Dispute Resolution (Odr) Di Indonesia Untuk Fasilitasi Penyelesaian Sengketa E-Commerce. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 9(2), 275–294. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v9i2.449
Azwar, M. (2019). Prospek Penerapan Online Dispute Resolution dalam Upaya Penyelesaian Sengketa Bisnis di Indonesia. Media Iuris, 2(2). https://doi.org/10.20473/mi.v2i2.13912
Barkatullah, A. H. (2007). Urgensi Perlindungan Hak-hak Konsumen. Jurnal Hukum, 14(2), 247–270.
Farahdiba, D. (2020). Konsep Dan Strategi Komunikasi Pemasaran: Perubahan Perilaku Konsumen Menuju Era Disrupsi. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 8(1), 22. https://doi.org/10.30659/jikm.v8i1.7992
Goldfarb, A., & Tucker, C. (2017). Digital Economics.
Jamal, M., Mahfudz, A. A., Syamsuri, S., & Handayani, R. (2021). Analysis of Alternative Dispute Resolution in non-litigation dispute resolution on Islamic Mortgage : at the Ombudsman Institution Yogyakarta. Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, 17(1), 207–227.
Liemanto, I. F., Hamidah, S., & Dewantara, R. (2021). The Urgency of Regulating Online Arbitration in Dispute Settlement of E-Commerce Transactions in Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 8(7), 278. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v8i7.2847
Putri, F. A., & Neltje, J. (2020). Tanggung Jawab Platform E-Commerce dan Merchant Terhadap Konsumen Dari Peredaran Kosmetika Tanpa Izin Edar (Contoh Putusan 142/PID. SUS/2020/PN.JKT.BRT). Jurnal Hukum Adigama, 3(2).
Putri, L. P. I. K. (2019). Perilaku Konsumen Pengguna Instagram di Era Marketing 4.0. Jurnal Manajemen Bisnis, 16(4). https://doi.org/10.38043/jmb.v16i4.2248
Rahmanov, F., Mursalov, M., & Rosokhata, A. (2021). Consumer Behaviour in Digital Era: Impact of Covid 19. Marketing and Management of Innovations, 2.
Rosadi, S. D., & Pratama, G. G. (2018). Perlindungan Privasi Dan Data Pribadi dalam Era Ekonomi Digital Di Indonesia. Veritas et Justitia, 4(1), 88–110. https://doi.org/10.25123/vej.2916
Salami, R. U., & Bintoro, R. W. (2013). Aletrnatif Penyelesaian Sengketa Dalam Sengketa Transaksi Elektronik (E-Commerce). Jurnal Dinamika Hukum, 13(1), 124–135.
Santoso, E. V. (2020). Keabsahan Putusan Arbitrase Online Di Indonesia. To-Ra Jurnal Hukum, 6(2), 111–121.
Sanyoto, L. D. (2017). Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pemakai Jasa Elektronik Dalam Transaksi E-Commerce. Spektrum Hukum, 14(1). https://doi.org/10.35973/sh.v14i1.1141
Sayekti, N. W. (2018). Tantangan Perkembangan Ekonomi Digital Di Indonesia. Info Singkat Bidang Kajian Ekonomi Publik. https://doi.org/10.31227/osf.io/psg8c
Septina, N., Danil, L., & Satyarini, R. (2019). Marketing Communication Adaptation of Msme in the Digital Era: Responding To Changes in Consumer Behavior. Review of Management and Entrepreneurship, 3(2). https://doi.org/ 10.37715/rme.v3i2.1043
Setiawan, H., Ghufron, M. A., & Mochtar, D. A. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Data Pribadi Konsumen Dalam Transaksi E-Commerce. MLJ Merdekja Law Journal, 1(2), 102–111. https://doi.org/10.14710/lr.v3i1.12340
Wati, E. (2021). Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Jual Beli Secara Online Pada Toko Online Myrubylicious Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 11 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Al ’Adl Jurnal Hukum, 13(1), 135–152.
DOI: https://doi.org/10.26905/mlj.v2i1.6253
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 MLJ Merdeka Law Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
MLJ Merdeka Law Journal Postgraduate - University of Merdeka Malang Postgraduate Building, Terusan Dieng Street 62-64 | Other Link | Follow Us | |||||
|
MLJ Merdeka Law Journal This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |