Upaya peningkatan hasil pada sistem pola tanam ganda (bawang merah + tomat) melalui pemberian bokashi kulit singkong

Parwi Parwi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi kulit singkong terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dan tomat yang diusahakan dengan sistem pola tanam ganda atau tumpang sari. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah bekas tanaman padi yang berlokasi di  Desa Tegalrejo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Dengan ketinggian tempat 400 meter diatas permukaan laut dan jenis tanah lempung berdebu. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulanagn dan delapan perlakuan. Adapun perlakuan yang dicobakan yakni : (A) bawang merah ditanam 15 hari lebih awal tanpa pupuk bokashi kulit singkong, (B) bawang merah ditanam 15 hari lebih awal diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis 1ton/ha, (C) bawang merah ditanam 15 hari lebih awal diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis 2 ton/ha, (D) bawang merah ditanam 15 hari lebih awal diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosisi 3 ton/ha, (E) bawang merah dan tomat ditanam bersamaan  tanpa diberi pupuk bokashi kulit singkong, (F) bawang merah dan tomat ditanam bersamaan diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis 1 ton/ha, (G) bawang merah dan tomat ditanam bersamaan diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis2 ton/ha, (H) bawang merah dan tomat ditanam bersamaan diberi pupuk bokhasi kulit singkong dengan dosis 3 ton/ha..Pola pengaturan waktu tanam, dimana bawang merah ditanam 15 hari lebih awal dan diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis 2 ton/ha, akan memberikan hasil tertinggi bagi tanaman tomat sebaliknya pola tanam bawang merah ditanam bersamaan dengan tomat diberi pupuk bokashi kulit singkong dengan dosis 2 ton/ha akan memberikan hasil tertinggi bagi tanaman bawang merah.

Keywords


pola tanam, bawang merah dan tomat, Bokashi kulit singkong

Full Text:

PDF

References


Anonymous, 1979. Beberapa Tipe Sistem Tumpangsari. Balai Informasi Pertanian. Jawa Timur. p. 20.

----------, 1979. Efektive Mikroorganisme 4. Brosur. PT. Songgolangit Persada. Jakarta.

----------, 1995. Pupuk Akar. PT Penebar Swadaya. jakarta. p. 52.

----------, 1996. Pertanian Alamiah. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Burrows, W.J and D.J. Carr, 1969. Effects of Flooding on the tokinin Contention the Xylem. Sap. Physiol. Plant 22 : 1105 – 1112.

Budwell. R.G.S, 1979. Plant Physiology. Second Edition Macnullan. New York. 726 p.

Cak Su, 1985. Pupuk Kompos. Majalah Informasi Pertanian. No. 03. Hal. 24 – 25.

Millar, C.E, L.M, Truk and H.D, Foth, 1965. Fundamental of Soil Science. John Weley and Sons. Inc. United States of America. 283 – 325.

Marpaung, L, 1993. Pengaruh Kiltivar Tomat dan Jenis bahan Pengisi terhadap Mutu saus Tomat. Buletin Penelitian Hortikultural Lembang. Vol. XXV. No. 22. Hal. 47 – 48.

Notodimedjo, S. 1983. Pengantar Ilmu Holtikultural. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian UNIBRAW Malang. 174 p.

Nainggolan, P dan Tarigan, D, 1990. Pengaruh Pemberian Kapur dan Pupuk Kandang terhadap Hasil dan Ukuran Polong Ercis. Jurnal Hortikultural. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultural. Vol.2. No.2.

Pracoyo, 1998. Bertanam Tomat. Kanisius. Yogyakarta. p. 97.

Reid, M.D and A. Gnozier, 1969. The Effect of Flooding on the Shoot. Soil Sci. Soc Aner. J. 40 : 528 – 533.

Rukmono, R, 1994. Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta. p. 72

Rahayu, E dan Berlin, N, 1995. Bawang Merah. PT. Penebar Swadaya Jakarta. p. 94.

Rismunandar, 1995. Tanaman Tomat. Sinar Baru. Bandung. p. 60.

Supadi, G, 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas pertanian. IPB Bogor : 281 – 310.

Sastro Supadi dan B, Santoso, 1987. Menuju Pemupukan Berimbang pada Tanaman Serat Karung di Sentral Produksi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Balittas Malang. p. 11.

Simatupang, S, 1990. Pengaruh Beberapa Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Wortel. Jurnal Hortikultural. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultural. Vol.1. No.4. Hal. 16-17.

Silalahi, H,F, 1991. Tumpangsari Ercis dan Kentang. Jurnal Hortikultural. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultural. Vol.1. No.4. Hal. 18 – 19.

Sumaryono, H, 1989. Bawang Merah. Sinar Baru. Bandung. p. 67.

Sutejo, M.M, 1992. Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Sumarni, N dan Nurtika, N, 1993. Pengaruh Tumpangsari Terong, Kacang Panjang dan Mentimun Terhadap Hasil dan Produktivitas lahan. Buletin Penelitian Hortikultural. Vol. XXV. No.3. Hal. 30 – 31.

Winarno, F.G, 1990. Limbah Hasil Pertanian. Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan. Jakarta. p. 281.

Wibowo, S, 1994. Budidaya Bawang. PT. Penebar Swadaya. jakarta. p. 198.




DOI: https://doi.org/10.26905/flora.v9i2.8755

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Flora has been tools:

Index Copernicus International (ICI)

 


Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture, University of Merdeka Malang (PDKU Ponorogo)
 

Mailing Address:

Address: Jl. Pacar No.30, Ponorogo, 63418, Indonesia
Email: [email protected]