Kemudahan Aksesibilitas Komunitas pada Perancangan Lansekap Senior Living di Kota Tangerang

Maria Brigitta Andrea Yuniarto

Abstract


Pekerja aktif dengan rentang usia 50 sampai dengan 60 tahun akan segera memasuki masa pensiun. Dengan adanya peralihan gaya hidup dan kegiatan rutinitas yang dilakukan, maka hal ini menimbulkan stres bagi para pekerja aktif di Indonesia. Banyak hal yang wajib dipikirkan ketika akan pensiun, diantaranya kondisi finansial dan kegiatan yang akan dilakukan setelah pensiun. Hal ini turut menimbulkan stres pada pekerja produktif yang telah memasuki masa pra lansia.

                Selain itu, dengan berkembangnya lansia pada masa sekarang, semakin banyak lansia yang ingin hidup mandiri dan secara finansial mampu untuk mengakomodir kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, senior living ini dibuat dengan fungsi komersial, dimana lansia berhak untuk mengambil paket penginapan, baik mingguan, bulanan, ataupun seumur hidup. Oleh karena itu, dalam senior living ini, tidak ada lansia yang masuk karena tidak dipelihara oleh keluarga, melainkan tinggal atas kemauan sendiri serta dengan persetujuan keluarga.

                Bangunan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan lanskap yang mampu menunjang kualitas kehidupan lansia, diantaranya fasilitas kesehatan, fasilitas tempat tinggal, serta fasilitas hiburan. Dengan ini, seluruh lansia, baik yang sendiri ataupun berpasangan, dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada dengan maksimal. Pendekatan arsitektur menitikberatkan pada komunitas, dimana desain bangunan diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan lansia untuk bersosialisasi dan bertemu secara rutin. Selain itu, perancangan dapat didasari kepada hubungan dan relasi antar lansia, agar mereka mampu merasakan peran sebagai bagian dari sebuah komunitas.

                Pengambilan site berpusat di area Kota Tangerang, dengan pertimbangan Kota Tangerang sebagai area yang merupakan salah satu penunjang Jakarta, sehingga mayoritas warga yang bekerja di Jakarta, berdomisili di  Kota Tangerang. Karena kesibukannya dalam bekerja, maka lansia sering ditinggal sendiri di rumah, sehingga membahayakan keselamatan dan kenyamanannya. Oleh karena itu, senior living ini dinilai sesuai untuk ditempatkan di area Kota Tangerang, sehingga lansia dapat pindah ke fasilitas ini, namun masih terjangkau oleh keluarga jika ingin diajak bertamasya/berkunjung.

                Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah lingkungan yang mampu memanfaatkan dan mengapresiasi  potensi para pra lansia dalam membangun sebuah  lingkungan hidup yang saling mendukung dan bermakna. Harapannya bahwa  fasilitas yang dirancang dapat diakses oleh lansia dengan mudah  sebagai alat untuk berkomunikasi dengan komunitas sekitar.   


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26905/jam.v25i1.10785

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing by

width="150"

Garuda - Garba Rujukan Digital

SINTA - Science and Technology Index

Index of /public/site/images/septi

 

Index Copernicus International (ICI)

Tools:

Turnitin

crossref

Mendeley

Supported By:

Universitas Merdeka Malang




MINTAKAT: Jurnal Arsitektur

Mailing Address:

Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146
Phone/Fax: +62341-568395
Email: mintakat.arsitektur@unmer.ac.id