RONA PERILAKU (BEHAVIOR SETTING) DAN KEPUASAN PENGHUNI SEBAGAI DASAR PENYEMPURNAAN KRITERIA RANCANG BANGUN RUSUNAWA (Studi Kasus : Rumah Susun Sederhana Sewa di Malang )

Edi Subagijo

Abstract


Pada saat ini tahun 2008 perkembangan teknologi sangat pesat, berbagai bentuk arsitektur sangat beragam dan lebih inovatif. Disain arsitek lebih mencerminkan ke arah masa depan daripada ke masa silam. Konservasi arsitektur dianggap kurang mengakomodasi tuntunan jaman dan ekonomis. Namun masih ada faktor-faktor dari aspek manusia yang dilupakan. Seperti contoh rumah susun di negara lain yang sudah dihuni selama berpuluh-puluh tahun telah menimbulkan permasalah-an. Kegagalan rumah susun di negara lain tidak disebabkan oleh faktor teknis, justru faktor non teknis, yaitu faktor manusiasebagai penghuni kurang mendapat perhatian (Eko Budiharjo, 1984), seperti : Rumah susun 12 lantai Pruit Igoe di St. Louis tahun 1972 dan rumah susun Ronan Point di Inggris tahun 1968, telah dibongkar karena banyak permasalahan sosial. Manusia sebagai mahluk sosial tidak bisa hidup, jika tidak berdampingan dengan manusia lain untuk berinteraksi sosial. Gerakan sejuta rumah dan seribu tower yang dicanangkan oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono, akan memicu pembangunan rusunawa di kota-kota besar(Menpera, 2006). Kota Malang sebagai kota besar ke 2 di Jawa Timur, sudah membangun rusunawa sejumlah 2 blok, terdiri 3 lantai dan dihuni selama 10 tahun. Penelitian deskriptif dengan menekankan aspek spesifik yaitu persepsi dan perilaku. Kepuasan penghuni dalam melakukan kegiatan bersama dapat diukur dengan persepsi penghuni melalui kuisner, terutama kepuasan terhadap privacy, teritoriality, dan crowding, kemudian dianalisis dengan model skala Osgood dan Likert, kemudian hasilnya ditabulasikan. Sedangkan rona perilaku (bahavior setting) melalui pengamatan di lapangan, dicari sebab akibat pola perilaku kebersamaan itu terjadi, kemudian dianalisis pengaruh elemen-elemen arsitektur apa yang mempengaruhinya. Selasar yang cukup luas, setiap unit rumah saling berhadapan, void di tengah untuk masuknya cahaya matahari dan setiap lantai bisa saling melihat, merupakan tempat yang paling sering untuk berinteraksi sosial. Selasar merupakan ruang multifungsi yang digunakan penghuni berinterksi sosial. Responden merasa cukup puas dalam melakukan kebersamaan di Ruang bersama (selasar, MCK umum, dan Dapur).

 

DOI: https://doi.org/10.26905/mintakat.v18i1.1415


Keywords


Rona Perilaku (Behavior setting), privacy, teritoriality, dan crowding.

Full Text:

PDF_53-65


DOI: https://doi.org/10.26905/mintakat.v18i1.1415

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing by

width="150"

Garuda - Garba Rujukan Digital

SINTA - Science and Technology Index

Index of /public/site/images/septi

 

Index Copernicus International (ICI)

Tools:

Turnitin

crossref

Mendeley

Supported By:

Universitas Merdeka Malang




MINTAKAT: Jurnal Arsitektur

Mailing Address:

Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146
Phone/Fax: +62341-568395
Email: mintakat.arsitektur@unmer.ac.id