KONSEP "SUMBA LOCALISM" PADA PERANCANGAN PASOLA CULTURAL PARK DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Ebenhaezer Kambe, A Tutut Subadyo, Agus Zulkarnain Arief

Abstract


Pasola cultural park merupakan sebuah ide pengembangan area pasola yang awalnya hanya sebuah acara tradisi lokal menjadi salah satu tempat / gerbang pengenalan budaya sumba khususnya tradisi pasola yang sedikit baru, menarik, bersifat rekreatif-edukatif dan juga dengan mempertimbangkan keunikan atau kekhasan lokal bagi pengujung domestik, mancanegara masyarakat dan bahkan generasi-genarasi muda sumba yang datang agar budaya ini dapat terus di jaga dan dilestarikan kedepannya. Permasalahan dalam perancangan Pasola Cultural Park terdapat yaitu:(1) Bagaimana mengembangkan tempat pasola yang awalnya hanya merupakan tempat pagelaran atraksi masyarakat lokal menjadi salah satu wadah atau tempat / gerbang pengenalan budaya sumba sumba khususnya tradisi pasola yang sedikit baru, menarik, bersifat rekreatif-edukatif bagi pengujung domestik, mancanegara masyarakat dan bahkan generasi-genarasi muda sumba yang datang agar budaya ini dapat terus di jaga dan dilestarikan kedepannya dan (2)Bagaimana merancang area pasola cultural park yang dapat berdampingan atau selaras dengan lingkungan social masyarakat sekitar tanpa merusak, merubah atau menganggu lingkungan masyarakat sekitar. Tema yang digunakan dalam perancangan Pasola Cultural Park tersebut yaitu “ Sumba localism”., Tema ini dipilih dengan pertimbangkan kesesuaian latar belakang dan masalah perancangan. “ Sumba localism” yaitu tema arsitektur yang berwawasan lokalitas dengan focus mengangkat kekhasan dan kondisi lingkungan sekitar sumba. Jadi dapat di katakan arsitektur localism merupakan nama lain dari arsitektur tradisional atau vernacular.


Keywords


Konsep "Sumba Localism", Natar, Marapu

Full Text:

PDF 93-106

References


Anonim. 1992. Arsitektur Vernakular. Kupang: Fakultas Teknik-Arsitektur Universitas Widya Mandira.

Davoudi, S. and Madanipour, A. 2013. Localism and neo-liberal governmentality, Town Planning Review, 84 (5): 551-561

Hariyanto, A.D., Asri, A., Nurdiah, E.A. & Tulistyantoro, L. 2012. Hubungan Ruang, Bentuk dan Makna pada Arsitektur Tradisional Sumba Barat. Laporan Penelitian. LPPM Universitas Kristen Petra.

Kusumawati, L., Topan, M. A., LW, B., Winandari, M. R., & Sofian, I. 2007. Jejak Megalitik Arsitektur Tradisional Sumba. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mross, J. 1995. Environmentally Responsive Design in the Settlement of the Cockatoo. 1st International Symposium on Asia Pacific Architecture: The East-West Encounter. Honolulu: University of Hawaii at Manoa.

Poerwoningsih D., Santoso I., & Wahjutami E.L. 2018. Konsep Bioregion dalam Pengelolaan Sumberdaya Lansekap Arsitektur Nusantara. Mintakat: Jurnal Arsitektur, Vol. 19 (1) Maret 2018.

Poerwoningsih, D., Sudikno, A., Leksono, A. S., & Hasyim, A. W. (2014). Dimension of Landscape Aesthetic-Ecology in Rural Spatial Planning. In 2nd ICIAP “Space for the Next Generation.”

Sularto, R. 1978. Laporan Pra Penelitian Sejarah Arsitektur Indonesia: Studi Arsitektur Tradisional Sumba, Universitas Indonesia.

Winandari, M. I., Machdijar, L. K., Topan, M. A., Winardi, B. L., & Sofian, I. 2006. Arsitektur Tradisional Sumba. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti.

Winandari R. 2017. Adaptasi Teknologi di Rumah Adat Sumba. Mintakat: Jurnal Arsitektur, Vol 18 (2) halaman 109-114.




DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i2.3799

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing by

width="150"

Garuda - Garba Rujukan Digital

SINTA - Science and Technology Index

Index of /public/site/images/septi

 

Index Copernicus International (ICI)

Tools:

Turnitin

crossref

Mendeley

Supported By:

Universitas Merdeka Malang




MINTAKAT: Jurnal Arsitektur

Mailing Address:

Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146
Phone/Fax: +62341-568395
Email: [email protected]