KEBIJAKAN PERTANIAN YANG MEMARJINALKAN PETANI DAN MERUNTUHKAN KEDAULATAN PANGAN
DOI:
https://doi.org/10.26905/pjiap.v18i1.2027Keywords:
Petani, Kebijakan Pangan, Kesejahteraan PetaniAbstract
Revolusi hijau yang didengungkan mampu memberikan dampak positif bagi industri pertanian global, dan bahkan mampu merubah wajah petanian dalam negeri seperti di Indonesia khususnya. Pergeseran paradigma petani dalam mengelola lahan-lahan pertanian sejak revolusi hijau, hingga saat ini belum mampu memberikan efek bagi kedaulatan pangan dalam negeri. Swasembada pangan yang menjadi ikon kebijakan para penguasa era orde baru juga belum mampu menahan gejolak pasar. Kran impor terus dibuka oleh pemerintah selaku pemegang kendali (otoritas tunggal) pangan. Oleh karena hal ini, kehidupan para petani semakin berada dalam pusara kekuatan pemburu rente, para pemain-pemain pasar yang menentukan harga dan kebutuhan pasar. Dengan demikian, kehidupan para petani-petani lokal semakin terhimpit diantara kekuatan negara dengan kebijakan fiskalnya serta kekuatan pemodal dengan kekuatan jaringan bisnisnya. Petani tidak lagi memiliki posisi tawar bagi negara, dan petani cendrung termarginalkan oleh kebijakan-kebijakan yang lebih memihak pasar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright of the published articles will be transferred to the journal as the publisher of the manuscripts. Therefore, the author confirms that the copyright has been managed by the journal.
- Publisher of Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik University of Merdeka Malang.
- The copyright follows Creative Commons Attribution and share a like License (CC BY SA): This license allows to Share and copy and redistribute the material in any medium or format, Adaptative remix, transform, and build upon the material, for any purpose, even commercially.