KEBIJAKAN PERTANIAN YANG MEMARJINALKAN PETANI DAN MERUNTUHKAN KEDAULATAN PANGAN
Abstract
Revolusi hijau yang didengungkan mampu memberikan dampak positif bagi industri pertanian global, dan bahkan mampu merubah wajah petanian dalam negeri seperti di Indonesia khususnya. Pergeseran paradigma petani dalam mengelola lahan-lahan pertanian sejak revolusi hijau, hingga saat ini belum mampu memberikan efek bagi kedaulatan pangan dalam negeri. Swasembada pangan yang menjadi ikon kebijakan para penguasa era orde baru juga belum mampu menahan gejolak pasar. Kran impor terus dibuka oleh pemerintah selaku pemegang kendali (otoritas tunggal) pangan. Oleh karena hal ini, kehidupan para petani semakin berada dalam pusara kekuatan pemburu rente, para pemain-pemain pasar yang menentukan harga dan kebutuhan pasar. Dengan demikian, kehidupan para petani-petani lokal semakin terhimpit diantara kekuatan negara dengan kebijakan fiskalnya serta kekuatan pemodal dengan kekuatan jaringan bisnisnya. Petani tidak lagi memiliki posisi tawar bagi negara, dan petani cendrung termarginalkan oleh kebijakan-kebijakan yang lebih memihak pasar.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26905/pjiap.v18i1.2027
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)