ABSTRACT
Student organizations in the university environment serve not only as a platform for academic development but also as a crucial means to foster students' soft skills. The demands within these organizations and the responsibilities as a student are indicated to have an impact on the social well-being of their members. This research aims to examine the influence of student organization training using the Psychological Sense of Community variable on individual social well-being. The study adopts a one-group pre-post-test experimental design, involving 14 participants who will undergo a specially designed training program to enhance social well-being. Data analysis employs a t-test to compare social well-being levels before and after the training, with statistical significance measured at p<0.05. The results indicate a significant difference in social well-being levels after the training, with a significance of 0.006, p<0.05. Factors influencing the effectiveness of the training include participants' awareness of the need for insights and materials, participant engagement, and educational levels. This research contributes to understanding the role of student organizations in enhancing the social well-being of students or their members. The practical implication is that training on the Psychological Sense of Community within student organizations can significantly influence individual social well-being. Therefore, universities and student organizations may consider enhancing training programs to support holistic student development.
ABSTRAK
Organisasi kemahasiswaan di lingkungan universitas tidak hanya menjadi wadah untuk pengembangan akademis, tetapi juga sebagai sarana penting untuk mengembangkan softskill mahasiswa. Adanya tuntutan dalam organisasi serta tugas sebagai seorang mahasiswa diindikasikan memberikan dampak pada kesejahteraan sosial (social well-being) para anggotanya. Penelitian kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan organisasi kemahasiswaan dengan menggunakan variabel psychological sense of community terhadap social well-being individu. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah one group pre-post-test experimental design. Penelitian melibatkan sebanyak 14 orang, yang akan mengikuti program pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan social well-being. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji beda untuk membandingkan tingkat social well-being sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Signifikansi statistik diukur dengan p<0.05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada tingkat social well-being setelah mengikuti pelatihan dengan signifikansi sebesar 0.006, p<0.05. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keefektifan pelatihan meliputi kesadaran peserta akan kebutuhan wawasan dan materi, keaktifan peserta, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang peran organisasi kemahasiswaan dalam meningkatkan social well-being mahasiswa atau anggotanya. Implikasi praktisnya adalah bahwa pelatihan mengenai psychological sense of community di dalam organisasi kemahasiswaan dapat secara signifikan mempengaruhi social well-being individu. Oleh karena itu, universitas dan organisasi kemahasiswaan dapat mempertimbangkan peningkatan program pelatihan untuk mendukung pengembangan mahasiswa secara holistik.
Pratiwi, S. S. (2017). Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 6(1), 54-64. https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ekonomi/article/view/6074
Keyes, C. L. (1998). Social Well-Being. Social Psychology Quarterly, 61(2), 121-140. http://www.jstor.org/stable/2787065
Prayacita, H., & Maryam, E. W. (2021). Social Well-Being in Student Social Media Users: Social Well-eing Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial. Proceding of Inter-Islamic University Conference onPsychology, 1(1), 1-4. https://doi.org/10.21070/iiucp.v1i1.615
Albanesi, C., Cicognani, E., & Zani, B. (2007). Sense of Community, Civic Engagement and Social Well-being in Italian Adolescents.Journal of Community & Applied Social Psychology, 17, 387-406. DOI: https://doi.org/10.1002/casp.903
Kemdikbud. (2022). Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. https://dikti.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/03/Pedoman-PelaksanaanKegiatan Organisasi-Kemahasiswaan.pdf
Devi, A. T., Yusuf, M., & Hardjono. (2017, January). The Relationship Between Sense of Community and Agreeableness with Prosocial Behavior among Member of Young on Top (YOT). Journal of ICSAR, 1(1), 6-12. DOI:10.17977/um005v1i12017p006
Cuthill, M. (2002). Coolangatta: A Potrait of Community Well-Being. Urban Policy and Research, 20(2), 187203.http://dx.doi.org/10.1080/08111140220144489
Chipuer, H. M. (2001). Dyadic Attatchments and Community Connectedness: Links with Youths’ Loneliness Experiences. Journal of Community Psychology, 29(4), 429-446. https://psycnet.apa.org/doi/10.1002/jcop.1027
Hastjarjo, T. D. (2019). Rancangan Eksperimen-Kuasi. Buletin Psikologi, 27(2), 187-203. DOI: 10.22146/buletinpsikologi.38619
Keyes, C. L. (2005). The Subjective Well-Being of America’s Youth: Toward a Comprehensive Assessment. Adolescent & Family Health, 4(1), 1-55.
https://www.researchgate.net/publication/232509662_The_Subjective_Well-Being_of_ America’s_Youth_Toward_a_Comprehensive_Assessment
Evans, S. D. (2007). Youth sense of community: Voice and power in community. Journal of Community Psychology, 35(6), 693-709. DOI: https://doi.org/10.1002/jcop.20173
Journal Psikologi Tabularasa has been indexing:
Journal Psikologi Tabularasa has been tools:
Jurnal Psikologi Tabularasa Faculty of Psychology Mailing Address: Address: Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang, Indonesia, 65146 Phone/Fax: +62341-568395 ext. 821 Email: [email protected]
|