Hubungan adversity quotient dengan intensi berwirausaha pada siswa jurusan kuliner SMK Padang

Widya Utami Nasution; Yantri Maputra; Rozi Sastra Purna

doi:10.26905/jpt.v16i2.7696

Hubungan adversity quotient dengan intensi berwirausaha pada siswa jurusan kuliner SMK Padang

Widya Utami Nasution, Yantri Maputra, Rozi Sastra Purna

Abstract

This study aimed at testing the correlation between adversity quotient and entrepreneurship intention on culinary art students of SMKN 9 Padang. The proposed hypothesis is there is a correlation between adversity quotient and entrepreneurship intention on culinary art students of SMKN 9 Padang. Sampling technique used in this research is purposive sampling technique with 149 students as research sample. The instrument used are adversity quotient scale that is consist of 44 items (r_x-0,884) and entrepreneurship intention scale that is consist of 20 items (r_x=0,980). The data was analyzed with product moment from Pearson analysis. Using SPSS program resulted in the value of r=594 with p=0,000 (p<0,001). The result of the study indicated that adversity quotient correlated positively with the entrepreneurship intention on the culinary students of SMKN 9 Padang.

Keywords

Adversity quotient, Entrepreneurship intention, Culinary art students in vocational school

Full Text:

PDF

References

Afrila, N. (2010). Hubungan adversity quotient dengan intensi berwirausaha pada mahasisa under graduatesthesis (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational behavior and human decision processes, 50, 179-211.

Ajzen, I. (2005). Attitude, personality and behavior. New York: Two Penn Plaza

Asyari, Y. (2018). Pengangguran di sumbar meningkat, diploma mendominasi. JawaPos. Jakarta. Diakses melalui https://www.jawapos.com/ pada tanggal 2 Februari 2020.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar. S. (2010). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakti. B. T. (2016). Intensi berwirausaha pada mahasiswa. (Skipsi tidak terpublikasi). Malang: Universitas Muhammadiyah.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191–215. https://doi.org/10.1037/0033-295X.84.2.191

Cruz, L. D., Suprapti, N. W. S., & Yasa, N. N. K. (2015). Aplikasi theory of planned behavior dalam membangkitkan niat berwirausaha bagi mahasiswa fakultas ekonomi Unpaz, Dili Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 4(12), 895-920.

Drucker, P. F. (1985). Innovation and entrepreneurship: Practice and principles. New York: Herper & Row. Drucker, P. F. (1996). Konsep kewirausahaan era globalisasi. Jakarta: Erlangga.

Eklas. T. A. (2017). Intensi wirausaha ditinjau dari kepercayaan diri. [Skripsi tidak diterbitkan]. Semarang: Universitas Semarang.

Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention and behavior: an introduction to theory and research. California: Addison-Wesley Publishing Company Inc.

Handaru, A., Parimita, W., & Mufdhalifah, I. (2015). Membangun intensi berwirausaha melalui adversity quotient, self efficacy, dan need for achievement. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 17(2), 165-176. https://doi.org/10.9744/jmk.17.2.165-176

Hartini. (2002). Intensi wirausaha pada siswa SMK. [Skripsi tidak diterbitkan]. Yogyakarta: Universitas Wangsa Manggala.

Hartosujono. (2015). Perilaku Adversity quotient mahasiswa ditijau dari locus of control. Jurnal Sosiohumaniora, 1(1), 64-73. https://doi.org/10.30738/sosio.v1i1.519

Haryanto, R. (2017). Menumbuhkan semangat wirausaha menuju kemandirian ekonomi umat berbasis pesantren. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14(1), 185-212.

Hurlock, E. B. (2007). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Indarti, N. & Kristiansen, S. (2003). Determinants of entrepreneurial intention. Gajah Mada Internasional Journal of Business. 5(1), 79-95. http://dx.doi.org/10.22146/gamaijb.5392

Indarti, N. & Rostiani, R. (2008). Intensi kewirausahaan mahasiswa: Studi perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 23(4), 369-384.

Ishakawi. (n.d). Selamat datang di SMKN 9 Padang. Diakses melalui www.smk9padang.sch.id pada tanggal 19 November 2018.

Iskandar, Muhaimin. (2012). TKI tahun ini di atas 100.000. Detik, Jakarta. Diakses melalui https://detik.com/ pada tanggal 17 November 2020.

Julita, S. & Prabowo, S. (2018). Intensi berwirausaha ditinjau dari adversity quotient pada mahasiswa program studi manajemen Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Psikodimensia, 17(01), 85-92. https://doi.org/10.24167/psidim.v17i1.1530

Kusuma, H. (2018). Pengangguran RI 6,87 juta orang paling banyak lulusan SMK. Detikfinance, Jakarta. Diakses melalui https://finance.detik.com/ pada tanggal 17 November 2020.

Linan, F. & Chen, W. (2009). Development and cross-cultural application of a specific intrument to measure entrepreneurial intentions. Enterpreneurship theory and practice, 593-617. https://doi.org/10.1111%2Fj.1540-6520.2009.00318.x

Maryani, S. (2012). Gambaran adversity quotient pada siswa di SMU Negegi 27 Jakarta Pusat.Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 1(1), 191-196. https://doi.org/10.21009/JPPP.011.25

Muslimah, I. & Satwika, Y. W. (2019). Hubungan antara optimisme dengan adversity quotient pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare. Jurnal Penelitian Psikologi, 6(1), 1-7.

Neolaka, A. & Neolaka, G. A. (2017). Landasan pendidikan: Dasar pengenalan diri sendiri menuju perubahan hidup. Depok: Kencana.

Nia. (2018). Kurikulum SMK disesuaikan dengan dunia industri. Padang Ekspres, Pariaman. Diambil melalui Koran Padang Ekspres terbitan 13 November 2018.

Novilita, H., & Suharnan, S. (2016). Konsep diri adversity quotient dan kemandirian belajar siswa. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(1). https://doi.org/10.26905/jpt.v8i1.218

Pangestianto, B. (2018). Hubungan kepercayaan diri dengan adversity quotient karyawan. [Skripsi tidak diterbitkan]. Tidak terpublikasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Praditya, I. I. (2015). Mau jadi negara maju, RI harus banyak cetak wirausaha. Liputan6, Jakarta. Diakses melalui https://www.liputan6.com/ pada tanggal 17 Januari 2019.

Puri, Y. S. (2013). Hubungan antara adversity quotient dengan minat berwirausaha siswa XII pemasaran di SMKN 1 Surabaya. [Skripsi tidak diterbitkan]. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Puspasari, D. A., Kuwato, T., & Wijaya, H. E. (2012). Dukungan sosial dan adversity quotient pada remaja yang mengalami transisi sekolah. Jurnal Psikologi, 17(1), 69-75. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol17.iss1.art8

Rahmawati. (2000). Pendidikan Wirausaha dalam Globalisasi. Yogyakarta: Liberty.

Ramdhani, N. (2011). Penyusunan alat pengukur berbasis theory of planned behavior. Jurnal Psikologi UGM, 19(2), 55-69.

Rukmana, I. Hasbi, M. & Paloloang, B. (2016). Hubungan adversity quotient dengan hasil blajar matematika siswa kelas XI SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu. Jurnal Ekononik Pendidikan Matematika Tadulako, 03(03), 325-333.

Shohib, M. (2013). Adversity quotient dengan minat entreprenership. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 2301-8267. https://doi.org/10.22219/jipt.v1i1.1355

Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2015). SPSS untuk penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Sumarsono, H. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi wirausaha mahasiswa UNiversitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Ekuilibrium, 11(2), 62-88. http://dx.doi.org/10.24269/ekuilibrium.v8i1.35

Suryana. (2000). Kewirausahaan: Pedoman praktis kita dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Susanti, A. (2013). Mendesain Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Vemmy, S.C. (2012). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Berwirausaha siswa SMK di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 2(1), 117-125. https://doi.org/10.21831/jpv.v2i1.1022

Virlia, S. (2015). Hubungan adversity quotient dan prestasi belajar ada mahasiswa program studi psikologi Universitas BM. Jurnal Psibernetika, 8(01), 62-75. http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v8i1.488

Wijaya, T. (2007). Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(2), 117-127. https://doi.org/10.9744/jmk.9.2.pp.%20117-127

Wijaya, T., Nurhadi. & Kuncoro, A. M. (2015). Intensi berwirausaha mahasiswa: Perspektif pengambilan risiko. Jurnal Siasat Bisnis, 19(2), 109-123. https://doi.org/10.20885/jsb.vol19.iss2.art2

Winarsunu,T. (2004). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Wulandari, I. P. (2019). Berpikir kritis matematis dan kepercayaan diri siswa ditinjau dari adversity quotient. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2(0), 629-639.

Yunisanti, R., & Verasari, M. (2015). Intensi berwirausaha pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 20(2), 91-99

Zahreni, S. & Pane, R. S. D. (2012). Pengaruh adversity quotient terhadap intensi berwirausaha. Jurnal Ekono, 15(4), 173-178.

DOI: https://doi.org/10.26905/jpt.v16i2.7696