Abstract
Teknologi pengecoran logam di lapangan yang banyak digunakan dalam pembuatan komponenmemiliki kekurangan banyak cacat terutama terjadinya porositas sehingga menghasilkan banyak hasilreject yang akhirnya mempengaruhi biaya proses produksi. Pada penelitian ini dilakukan pengecoranAl-Si bekas menggunakan dapur krusibel yang dirancang menggunakan bahan bakar gas LPG sebagaialternatif lain pada proses pengecoran. Adapun pengujian dilakukan untuk melihat kualitas hasil coranterutama pada harga kekerasan dan cacat coran secara makro.Proses pengecoran dilakukan menggunakan temperatur pemanasan awal cetakan yang bervariasi yaitu280C, 3000C dan 6000C. Cetakan yang digunakan adalah jenis cetakan logam. Pemanasan awalcetakan logam ini bertujuan untuk dapat meminimalisir cacat coran secara makro dengan mengurangiterjadinya shock temperature pada saat proses pendinginan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur awal pemanasan cetakan logam makanilai kekerasan dan cacat coran semakin rendah sehingga hasil pengecoran ini dapat digunakan untukproses lanjut yaitu pembentukan logam karena sifatnya yang lunak dan minim cacat. Hasil kekerasanterendah diperoleh 36,57 HRB dan cacat coran terendah mencapai 1,53%, yang diperoleh dengantemperatur pemanasan awal cewtakan 6000C.
Keywords
Pengecoran Al-Si Bekas; Bahan Bakar Gas LPG; Temperatur Pemanasan; Shock Temperature
References
Copyright © ITS Library 2006 - All rights reserved.
Dublin Core Metadata Initiative and OpenArchives Compatible
developed by: hassane
Djaprie Sriati, E. Dieter George, 1990, Metalurgi Mekanik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mikell P. Groover, 2007, Fundamental Of Modern Manufacturing, Wiley Asia Student Edition USA.
Surdia Tata, Kenji Chijiwa, 1986, Teknik Pengecoran Logam, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta.