Abstract
Serat terbukti dapat meningkatkan kekuatan beton. Salah satu faktor penting dalam beton serat adalah panjang seratnya. Pada penelitian ini diteliti pengaruh panjang serat bambu ori untuk menaikkan kuat tekan dan kuat tarik beton. Variasi panjang yang diteliti yaitu 15 mm, 20 mm dan 25 mm. Benda uji beton yang dibuat adalah benda uji silinder 150 x 300 mm. Kadar serat yang digunakkan sebesar 1,5% dari berat semen. Serat melalui proses alkalisasi (alkali treatment) sebelum dicampur ke beton dengan perendaman pada larutan NaOH 1,5 Mol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata (f’c rata-rata) beton normal (BN), beton serat bambu ori panjang serat 15 mm (BSBO15), 20 mm (BSBO20), dan 25 mm (BSBO25) berturut-turut adalah 256,9 Kg/cm2; 299,442 Kg/cm2; 288,747 Kg/cm2; dan 284,344 Kg/cm2. Kenaikan kuat tekan BSBO15, BSBO20, dan BSBO25 terhadap BN berturut-turut adalah 16,56%; 12,4%; dan 10,68%. Dari hasil penelitian, diperoleh panjang optimum serat untuk menaikkan kuat tekan beton yaitu BSBO15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik belah rata-rata (ftr rata-rata) beton normal (BN), beton serat bambu ori panjang serat 15 mm (BSBO15), 20 mm (BSBO20), dan 25 mm (BSBO25) berturut-turut adalah 28,875 Kg/cm2; 39,632 Kg/cm2; 40,198 Kg/cm2; dan 40,481 Kg/cm2. Kenaikan kuat tarik belah BSBO15, BSBO20, dan BSBO25 terhadap BN berturut-turut adalah 37,25%; 39,22%; dan 40,2%. Dari hasil penelitian, diperoleh panjang optimum serat untuk menaikkan kuat tarik beton yaitu BSBO25
Keywords
beton serat, variasi panjang, kuat tekan, kuat tarik belah, panjang optimum
References
ASTM C29/C29M-91a, Test Method for Unit Weight and Voids in Aggregates, ASTM Standards: Concrete and Aggregates, V.04.02., Philadelphia, 1996.
ASTM C39-03, 1996 Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens, ASTM Standards: Concrete and Aggregates, V.04.02., Philadelphia.
ASTM C496-96, Test Method for Splitting Strength of Cylindrical Concrete Specimens, ASTM Standards: Concrete and Aggregates, V.04.02., Philadelphia.
Morisco, 1999, Rekayasa Bambu. Yogyakarta: Nafiri Offset.
Sudarmoko. 1998, Kuat Lentur Beton Serat Bendrat Dengan Model Skala Penuh, Yogyakarta: PAU Ilmu Teknik UGM.