Community Attachment pada Transformasi Desain Bangunan Permukiman di sekitar Kawasan Pecinan

Authors

  • Pindo Tutuko Jurusan T. Arsitektur Unmer Malang

DOI:

https://doi.org/10.26905/lw.v2i4.1384

Keywords:

Community Attachment, Pecinan, Perubahan

Abstract

Orang Cina mayoritas sebagai pedagang, jadi kawasan Pecinan merupakan pusat perdagangan dari dulu sampai sekarang. Salah satu yang menarik di kawasan Pecinan adalah peninggalan Arsitekturnya yang sekarang masih ada meskipun ada perubahan akibat perkembangan kawasan dan fungsi dari permukiman tersebut. Permukiman orang Cina sebagai pusat perdagangan banyak mengalami perubahan baik dalam bentuk tampilan bangunan maupun perubahan fungsi dari bentuk permukiman rumah-rumah orang Cina. Perubahan yang terjadi dapat dilihat dari tampilantampilan rumah Cina yang ada sampai sekarang. Community attachment warga pecinan terhadap tempat tinggalnya melibatkan seluruh pengaruh dari afeksi dan emosi, pengetahuan dan kepercayaan serta perilaku dan tingkah laku mereka dalam proses bermukim. Pendekatan Traditional Environment/settlement menurut Amiranti (2002) dan aspek-aspek koalitas lingkungan menurut Rapopot (1983), dipakai dalam mengamati penerapan konsep Community Attachment warga Pecinan di Kota Pasuruan dan Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan perubahan dalam tampilan bangunan, penataan ruang dalam bangunan, dan penataan ruang luarnya. Schemata yang terjadi dipersiapan untuk kegiatan usaha pada masa yang akan datang dan rumah dianggap sebagai suatu bagian dari ekonomi. Budaya Cina dipakai dalam tolok ukur untuk menentukan faktor menguntungkan suatu lingkungan hunian, dan itu menjadi pertimbangan utama.

Downloads

How to Cite

Tutuko, P. (2017). Community Attachment pada Transformasi Desain Bangunan Permukiman di sekitar Kawasan Pecinan. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 2(4), 10–19. https://doi.org/10.26905/lw.v2i4.1384