Fleksibilitas Ruang dalam Tradisi Sinoman dan Biyodo sebagai Wujud Kearifan Lokal di Dusun Karang Ampel Dau Malang
DOI:
https://doi.org/10.26905/lw.v3i1.1387Keywords:
fleksibillitas ruang, sinoman, biyodoAbstract
Dusun Karang Ampel merupakan salah satu dusun yang masih mempertahankan ruang kebersamaan dalam kehidupannya, sehingga dalam pelaksanaan kehidupannya perubahan zonasi publik-privat berjalan dengan fleksibel, terlebih pada saat hajat-hajat tertentu. Tradisi sinoman dan biyodo merupakan salah satu tradisi di Dusun Karang Ampel yang pada umumnya memiliki fleksibilitas ruang yang cukup tinggi. Perubahan zonasi ruang berlangsung setiap harinya, dan bahkan teritori pun melebar hingga teritori tetangga sekitar. Oleh karena itu, tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi fleksibilitas ruang yang terjadi pada saat tradisi sinoman dan biyodo, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan ruang yang sangat fleksibel ini. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif evaluatif. Dari data yang didapatkan dari observasi dan wawancara ini ditemukan bahwa fleksibilitas ruang pada saat tradisi sinoman dan biyodo menghasilkan perubahan zonasi publik-privat dan menggeser teritori sampai ke zona semi privat tetangga kanan kiri. Fleksibilitas ruang tersebut terjadi karena adanya faktor kebutuhan ruang, dan faktor penghargaan terhadap nilai-nilai kepercayaan dan kebersamaanDownloads
How to Cite
Putri, P. (2017). Fleksibilitas Ruang dalam Tradisi Sinoman dan Biyodo sebagai Wujud Kearifan Lokal di Dusun Karang Ampel Dau Malang. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 3(1), 25–33. https://doi.org/10.26905/lw.v3i1.1387
Issue
Section
Articles
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.