Makna Ruang Sebagai Aspek Pelestarian Situs Sumberawan

Syamsun Ramli, Respati Wikantiyoso

Abstract


Situs Sumberawan merupakan salah satu tempat wisata di kabupaten Malang. Situs initerletak di Desa Toyomerto, Kecamatan Singosari. Stupa Sumberawan berada di kakigunung Arjuno. Stupa Sumberawan dibangun pada akhir era Majapahit, yaitu sekitarabad ke-14 sampai 15. Di area stupa terdapat beberapa mata air. Mata air ini membentuktelaga mata air. Stupa Sumberawan dibangun untuk mentransformasi mata air menjaditirta amerta. Tirta amerta adalah air suci sebagai saripati kehidupan. Masyarakat masihmempercayai mitos dan larangan di telaga mata air ini. Situs Sumberawan sangat menarikuntuk diteliti dengan keberadaan telaga mata airnya. Stupa dan telaga mata air ini menjadiruang berbagai aktivitas. Warga sekitar memanfaatkannya untuk kebutuhan air bersih,mencuci, memancing, dan mengairi sawah. Umat Budha melakukan ritual pradaksinadi Stupa Sumberawan. Penganut kejawen melaksanakan ritual mandi suci pada malamjumat legi di telaga mata air. Wisatawan berkunjung dengan tujuan rekreasi. Penelitiingin mengetahui makna ruang Situs Sumberawan bagi masing-masing pengguna.Penelitian menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukan perbedaanpemaknaan dan penggunaan ruang di Situs Sumberawan. Perbedaan makna ruang inidapat menjadi landasan dalam upaya pelestarian Situs Sumberawan.

 

DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v10i1.2399


Keywords


Mitos, Stupa, Telaga Mata Air, Pelestarian

Full Text:

PDF

References


Ariani, C. (2003). Upacara Bersih Dusun Gua Cerme, Desa Selopamioro Kabupaten Bantul sebagai Wujud Solidaritas Sosial.

Cahyono, D. (2017). Pratipa (Prasawya Tirtha Ppawitra) : Tirthayatra Mengitari Ardi Suci Penanggungan. Retrieved from https://patembayancitraleka.wordpress.com/2017/03/15/prasawya-tirtha-pawitra/

Chakim, S. (2011). Potret islam sinkretisme: praktik ritual kejawen? Jurnal KOMUNIKA, 3(1), 1–9. https://doi.org/1978-1261

Dharma, P. H. I. P. (2009). Majapahit Dalam Sejarah (2). Retrieved from http://phdi.or.id/artikel/majapahit-dalam-sejarah-2

Direktorat Jenderal Kebudayaan, K. P. dan K. (2017). Trisuci Waisak di Candi Sumberawan. Retrieved December 30, 2017, from https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/2016/05/24/trisuci-waisak-di-candi-sumberawan/

Djafar, H. (2012). Masa akhir Majapahit : Girindrawarddhana & masalahnya.

Ganesha, P. B. A. (2017). Kisah Pemutaran Mandara Giri: Pencarian Tirta Amerta. Retrieved from http://www.pasramanganesha.sch.id/2012/10/kisah-pemutaran-mandara-giri-pencarian.html

Indo, B. (2017). Ritual Patirtaan Candi Sumberawan Kabupaten Malang Ajak Masyarakat Jaga Sumber Mata Air. Retrieved from http://suryamalang.tribunnews.com/2017/11/05/ritual-patirtaan-candi-sumberawan-kabupaten-malang-ajak-masyarakat-jaga-sumber-mata-air

JPPI & ICOMOS. (2003). Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia - Indonesian Charter for Heritage Conservation, 1–4.

Kebudayaan, D. J. (2016). Trisuci Waisak di Candi Sumberawan. Retrieved from https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/2016/05/24/trisuci-waisak-di-candi-sumberawan/

Kuncoro, A. (2017). Wana Wisata Candi Sumberawan Kian Bersolek. Retrieved from http://www.radarmalang.id/wana-wisata-candi-sumberawan-kian-bersolek/

Kwanda, T. (2013). Otensitas Takbenda Dalam Tradisi Konservasi Di Kompleks Ki Buyut Trusmi, Cirebon, 1–8.

Marsudi. (2015). Bangkitnya Tradisi Neo-Megalithik di Gunung Arjuno.

Nuryadi. (2017). Sejarah Stupa Sumberawan.

Rahmawan, M. D. E. (2015). Candi Sumberawan Dibanjiri Umat. Retrieved from http://www.malangtimes.com/baca/247/20150602/160201/candi-sumberawan-dibanjiri-umat/

Samineni, L. (n.d.). Moksa: The Goal Of Life.

Setyani, T. I. (2011). Meniti sinkretisme teks tantu pangg ě laran, 1(2), 132–144.

Soehada, M. (2008). Orang Jawa Memaknai Agama. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Soekmono, R. (2005). Candi : fungsi dan pengertiannya. [Jakarta?] : Jendela Pustaka.

Sugata, F. (2016). Keterkaitan Aktivitas Pradaksina Pada Ragam Tipologi, 1(2), 210–234.

Sunyoto, A. (2000). Buku Petunjuk Wisata Sejarah Kabupaten Malang. Malang: Lingkar Studi Kebudayaan.

Suwardono. (n.d.). Stupa Sumberawan.

Titisari. (2016). Makna Kultural Situs Sumberawan : Masa Lalu , (March 2017).

Titisari. (2017). Intangible Cultural Heritage Candi Sumberawan Dalam Perspekstif Kosmologi. Seminar Nasional 2017 “Heritage: Tangible & Intangible Aspects”. Cirebon 3-4 Mei., (1), 17–22.

Titisari, E. Y., Antariksa, Dwi, L. W., & Surjono. (2017). Intangible Cultural Heritage Candi Sumberawan Dalam Perspekstif Kosmologi. Seminar Nasional 2017 “Heritage: Tangible & Intangible Aspects”. Cirebon 3-4 Mei., (May).

Titisari, E. Y., Antariksa, Dwi, L. W., & Surjono. (2017). Sumber Air Dalam Ruang Budaya Masyarakat Desa Toyomerto Singosari, Malang Menggali Kearifan Lokal Mengenai Water Resources Sustainability. Seminar Nasional Arsitektur Dan Tata Ruang (SAMARTA), 1–9.

Tripadvisor. (2017). Candi Sumberawan. Retrieved from https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g297710-d3356829-Reviews-Sumberawan_Temple-Malang_East_Java_Java.html

Wikipedia. (2018). Moksa. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Moksa

Wurianto, A. B. (2009). Aspek budaya pada upaya konservasi air dalam situs kepurbakalaan dan mitologi masyarakat Malang, IV.




DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v10i1.2399

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing by:

width="150"Garuda - Garba Rujukan Digitalcrossref
SINTA - Science and Technology IndexIndex of /public/site/images/septi



Index Copernicus International (ICI)

Tools:

TurnitinMendeley - Library 101 Citation Management Tools - Research guides at  University of Toronto

 

In collaboration with:

 

Image result for iplbi



Local Wisdom Scientific Online Journal (LWSOJ)

Center for Local Wisdom Studies of University of Merdeka Malang
(Pusat Studi Kearifan Lokal Universitas Merdeka Malang)
Department of Architecture

Mailing Address:

Address: Jl. Puncak Jaya No. 36, Malang, Indonesia, 65146
Email: [email protected]

Creative Commons License