Implikasi Yuridis terhadap Calon Independen dalam Pilkada menurut Undang-Undang Tentang Pemilihan Kepala Daerah
Abstract
This legal research is based on the focus of the problem regarding the Juridical Basis of Independent Candidates in the Regional Head General Election System (Pilkada) and the Legal Implications Faced by Independent Candidates in the Regional Head Election (Pilkada) based on the Law on Regional Head Elections. This research includes normative legal research using a statutory approach and a conceptual approach. The conclusion of this study, the juridical basis behind individual candidates in the Pilkada is the Constitutional Court Decision No. 5/PUU-V/2007. The success of individual candidates in participating in regional head elections cannot be separated from the role played by Lalu Ranggalawe, a member of the DPRD in Central Lombok, West Nusa Tenggara who conducted a judicial review of the Constitutional Court. The Legal Implications Faced by Independent Candidates in the Regional Head Election (Pilkada) is the frequent occurrence of difficulties that make prospective candidates from individual candidates fail, especially those of an administrative nature. In addition to the requirements for candidacy which are difficult to fulfill, namely a number of supports from voters, there is also a provision that all support must be factuated by using the census method by meeting directly with each candidate's supporters.
DOI: https://doi.org/10.26905/mlj.v2i1.6239
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adelina, F. (2019). Bentuk-bentuk Korupsi Politik. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(1), 59–75. file:///C:/Users/Dell/Downloads/256-1363-1-PB.pdf
Agus Riyanto. (2021). Fenomena Pasangan Calon Tunggal Pada Pilkada Serentak di Jawa Tengah. Spektrum, 18(2), 1–14.
Ali, M. (2019). Analisis Ekonomi Politik Terhadap Korupsi (Dalam Perspektif Struktural Menuju Pemahaman Teoritik Baru Tentang Korupsi Politik Di Indonesia). JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 6(1), 56–63. https://doi.org/10.31764/jiap.v6i1.666
Asshiddiqie, J. (2006). Partai Politik dan Pemilihan Umum Sebagai Instrumen Demokrasi. J Urnal Konstitusi, 3(4). http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/BOOK_Volume3nomor4Desember2006.pdf#page=164
Budiardjo, M. (2010). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Umum.
Frensiska, R. (2015). Perubahan Sistem Pemilihan Kepala Daerah: Implikasi terhadap Calon Perseorangan dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 4(1). https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v4i1.50
Gusman, D. (2020). Mengkaji Ulang Gagasan Pengadilan Khusus Pemilihan Umum di Indonesia. Nagari Law Review, 3(2), 70–83. https://doi.org/10.25077/nalrev.v.3.i.2.p.70-83.2020
Hamdani, H. (2020). Menghidupkan Kembali Gagasan Ekonomi Koperasi sebagai Fondasi Perekonomian Nasional. Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 5(1), 101–117. https://doi.org/10.24235/empower.v5i1.6308
Hasan, Z., & Mahyudi, M. (2021). Konsep Ekonomi Pancasila. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 15(1), 141–160. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v15i1.1103
Ibrahim Z., Badoh, F dan Dahlan, A. (2010). Korupsi Pemilu di Indonesia. Indonesian Corruption Watch dan Yayasan TIFA.
Jaknanihan, A. A. (2021). Protes, Pandemi, dan Transisi Kekuasaaan: Prospek Demokrasi Amerika Latin Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Politik (LIPI), 18(1), 61–75.
Kasenda, M. A., Mawuntu, J. R., & Setiabudhi, D. O. (2020). Kajian Yuridis Calon Perseorangan Pada Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Lex Administratum, VIII(5).
Lestari, A., Ridwan, R., & Rumesten RS, I. (2019). Faktor Penyebab Kehadiran Calon Tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah. Simbur Cahaya, 25(2), 249–262.
Lismanto, L., & Utama, Y. J. (2020). Membumikan Instrumen Hukum Administrasi Negara Sebagai Alat Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dalam Perspektif Negara Demokrasi. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 2(3), 416–433. https://doi.org/10.14710/jphi.v2i3.416-433
Lubis, M.S. (2012). Filsafat Ilmu Hukum dan Penelitian. Jakarta: P.T. Sofimedia.
Narbuko, C. dan Ahmad, A. (2007). Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Bhuna Ilmu Populer
Oktaryal, A., & Hastuti, P. (2021). Desain Penegakan Hukum Korupsi Partai Politik di Indonesia. Integritas, 7(1), 1–22. https://doi.org/10.32697/integritas.v7i1.729
Pamungkas, J. A. (2018). Suksesi Kaderisasi Politisi Korupsi. ’Adalah Buletin Hukum & Keadilan, 1(4e), 39–40. https://doi.org/10.15408/adalah.v1i4.8220
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). (2018). Meneropong Calon Perseorangan Di Pilkada Serentak. Siaran Pers, Rabu, 29 November 2018
Prastiwi, J. H., & Haliim, W. (2018). Politisi Perempuan dan Korupsi: Mencari Solusi atas Dilema Politik Kesetaraan Gender di Era Reformasi. Kafa"ah Journal, 8(1), 71–83.
Rachbi, M., & Slamet, S. M. I. (2020). Analisis Yuridis Perihal Syarat-syarat Pencalonan Kepala Daerah Melalui Jalur Independent. Jurnal Dialektika Hukum, 2(2), 97–128. http://www.ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jdh/article/view/512
Rahman A. (2002). Sistem Politik Indonesia dalam Perspektif Struktural Fungsional. SIC Surabaya
Rizkytia, A. (2021). Kajian Hukum Mengenai Liberalisasi Perbankan Di Indonesia (Analisa: Teori Hukum Pancasila dalam Bidang Ekonomi terhadap Regulasi mengenai Keberadaan Modal Asing dalam Perbankan di Indonesia). Dharmasisya: Jurnal Program Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1(2).
Rumesten, I. (2016). Fenomena Calon Tunggal dalam Pesta Demokrasi. Jurnal Konstitusi, 13(1), 72–94.
Sarusuk, D.J. (2018). Analisis Keberadaan Mahkamah Partai Politik Indonesia Dalam Penyelesaian Perselisihan Internal Partai Politik. Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Simamora, J. (2011). Eksistensi pemilukada dalam rangka mewujudkan pemerintahan daerah yang demokratis. Mimbar Hukum, 23(1).
Simanjuntak, T. H., Mukhlis, I., & Pratama, A. (2021). Demokrasi Ekonomi Pancasila, Ekonomi Berdikari dalam Menghadapi Arus Globalisasi-Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pembangunan, 1(2), 91–108.
Subekti, V. S., Wardani, S. B. K., Pasau, O. S., & Manalu, S. E. (2018). Fenomena Calon Tunggal pada Pemilihan Kepala Daerah: Penyebab dan Implikasinya. Academia.Edu. https://www.academia.edu/download/63167536/Fenomena_Calon_Tunggal_pada_Pemilihan_Kepala_Daerah20200501-83024-1ahtxtx.pdf
Suharizal. (2011). Pilkada: Regulasi, Dinamika, dan Konsep Mendatang. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Supriyanto, D dan Wulandari, L. (2013). Basa Basi Dana Kampanye. Jakarta: Yayasan Perludem.
Suntoro, A. (2020). Penyadapan Dan Eksistensi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Legislasi Indonesia, 17(1), 25–37. https://www.academia.edu/download/62625611/Interception_and_Monitoring_Board_of_KPK20200331-64386-1ijfw5r.pdf
Widjojanto, B. (2017). Kajian Awal Melacak Korupsi Politik di Korporasi. Integritas, 3(1), 31–52.
Widoyoko, J. D. (2018). Politik, Patronase dan Pengadaan: Studi Kasus Korupsi Proyek Wisma Atlet. Integritas: Jurnal Anti Korupsi, 4(2), 1–23.
Yusyanti, D. (2015). Dinamika Hukum Pemilihan Kepala Daerah Menuju Proses Demokrasi Dalam Otonomi Daerah. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 4(1). https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v4i1.49
Zoelva, H. (2013). Memberantas Electoral Corruption. Jurnal Pemilu dan Demokrasi.
DOI: https://doi.org/10.26905/mlj.v2i1.6239
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 MLJ Merdeka Law Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
MLJ Merdeka Law Journal Postgraduate - University of Merdeka Malang Postgraduate Building, Terusan Dieng Street 62-64 | Other Link | Follow Us | |||||
|
MLJ Merdeka Law Journal This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |