Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani Jagung Pulut melalui Aplikasi Pupuk Organik Abu Sabut Kelapa

Marianne Reynelda Mamondol; Silvany Annatje Taariwuan

doi:10.26905/abdimas.v1i1.4988

Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani Jagung Pulut melalui Aplikasi Pupuk Organik Abu Sabut Kelapa

Marianne Reynelda Mamondol, Silvany Annatje Taariwuan

Abstract

This community service was carried out at Poso Regency in June to November 2019. Its purpose was to provide training and assistance to partner in utilizing and processing coconut fiber as agricultural waste into organic fertilizer of ash to be applied to waxy corn crop. The method of activity includes: (1) Explanation regarding the process of making organic fertilizer with raw materials of coconut fiber wastes, and economic aspect of utilizing coconut ash organic fertilizer; (2) Production activity in the form of the coconut ash organic fertilizer processing training, the fertilizer application to crop, and profit farming analysis to measure turnover increasing; (3) Partner assistance during the training and productions processes. Partner consists of farmer who belongs to the category of economically productive. Results demonstrate that the program implementation has given improvement to technical and economic achievements of partner’s farming. The improvement of waxy corn production was from 0.90 tonnes/hectare to 3.912 tonnes/hectare, whereas the increased farm profits was from IDR 2,600,000/ha/planting season to IDR 16,066,000/ha/planting season. A high level of partner’s satisfaction to cooperation and activity outcome on partner’s productive business was an incentive to continue adopting coconut ash organic fertilizer technology in his subsequent farming activities.

DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v6i1.4988

Keywords

Coconut ash, Organic fertilizer, Partner, Waxy corn

Full Text:

PDF

References

BPS Poso. (2013). Kabupaten Poso Dalam Angka 2012. Poso: BPS Poso.

Bunyamin, Z., Tabri, F., & Akil, M. (2015). Pengelolaan hara untuk tanaman jagung hibrida pada lahan kering di Kabupaten Gowa. Prosiding Seminar Nasional Serealia, 306–312.

Dahlan, D., Salman, S., & Wahab, A. (2013). Analisis pemasaran jagung pulut (Waxy Corn) di Desa Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Jurnal Agrisistem, 9(1), 67–76.

Dulur, N. W. D., Wangiyana, W., Kusnarta, I. G. M., & Farida, N. (2019). Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ketan tanpa olah tanah tugal langsung pasca padi konvensional dan sistem aerobik tumpangsari kacang tanah. Jurnal Agroteksos, 29(2), 90–96. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/agroteksos.v29i2.443

Juhaeti, T., Hidayati, N., & Rahmansyah, M. (2013). Pertumbuhan dan produksi jagung pulut lokal Sulawesi Selatan yang ditanam di polibag pada berbagai kombinasi perlakuan pupuk organik. Jurnal Biologi Indonesia, 9(2), 219–232. https://doi.org/10.14203/jbi.v9i2.168

Maesaroh, S., Sedyawati, S. M. R., & Mahatmanti, F. W. (2014). Pembuatan pupuk K2SO4 dari abu serabut kelapa dan air kawah item. Indonesian Journal of Chemical Science, 3(3), 239–243.

Malawat, S. (2015). Beberapa varietas jagung lokal dan prospek pengembangan produk olahannya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Seminar Nasional Serealia, 533-543.

Mamondol, M. R., & Bunga, N. I. (2017). Peningkatan hasil dan kualitas jagung pulut melalui penggunaan pupuk abu sabut kelapa. Jurnal Adiwidia, 4(1), 19–31. https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/qtc32

Maruapey, A., & Faesal, F. (2010). Pengaruh pemberian pupuk kcl terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pulut ( Zea mays ceratina . L ). Prosiding Pekan Serealia Nasional, 315–326.

Muchtar, M., Febrianti, T., Irmadamayanti, A., & Muharni, M. (2018). Pengaruh implementasi sistem irigasi sprinkler, kompos, dan biochar terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pulut di lahan kering Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Seminar Nasional Peran Keanekaragaman Hayati Untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia, 51–59.

Nurhayati, N., Jamil, A., & Anggraini, R. S. (2011). Potensi limbah pertanian sebagai pupuk organik lokal di lahan kering dataran rendah iklim basah. Iptek Tanaman Pangan, 6(2), 193–202.

Oja, H., & Lamalewa, F. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Petani Jagung Berbasis Kelompok Usaha Tani dalam Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ddi Kampung Marga Mulia, Kabupaten Merauke. Societas: Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial, 6(2), 78–88. https://doi.org/https://doi.org/10.35724/sjias.v6i2.660

Rizki, U., & Agustini, R. (2018). Pengaruh konsentrasi abu sabut kelapa dengan penambahan biofertilizer terhadap serapan kalium pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). UNESA Journal of Chemistry, 7(2), 48–52.

Saprianto, B., Wahyudi, & Seprido. (2021). Pengaruh waktu aplikasi pupuk NPK Phonska terhadap pertumbuhan dan produksi jagung pulut (Zea mays ceratina). Green Swarnadwipa: Jurnal Pengembangan Ilmu Pertanian, 10(1), 85–94.

Setyowati, N., & Utami, N. W. (2013). Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tiga aksesi jagung pulut lokal maros. Jurnal Agrotropika, 18(1), 1–7.

Suarni, S. (2009). Komposisi nutrisi jagung menuju hidup sehat. Prosiding Seminar Nasional Serelia, 60–68.

Suarni, S. (2013). Pengembangan pangan tradisional berbasis jagung mendukung diversifikasi pangan. Iptek Tanaman Pangan, 8(1), 39–47.

Suarni, S., Aqil, M., & Subagio, H. (2019). Potensi pengembangan jagung pulut mendukung diversifikasi pangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 38(1), 1–12.

http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v38n1.2019.p1-12

Tengah, J., Tumbelaka, S., & Toding, M. M. (2017). Pertumbuhan dan produksi jagung pulut lokal (Zea mays ceratina Kulesh) pada beberapa dosis pupuk NPK. Cocos, 1(1).

Wawo, A. H., Lestari, P., & Setyowati, N. (2019). Eksplorasi jagung lokal di Sulawesi Selatan dan studi pertumbuhannya di Kebun Penelitian Puslit Biologi, LIPI, Cibinong. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 4(2), 79–93. https://doi.org/10.24002/biota.v4i2.2474

DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v1i1.4988