Penilaian Indeks Kinerja Sistem Irigasi Kedung Kecamatan Pandaan

Ila Salsabilla, Afrikhatul Maulidiyah

Abstract


Permasalahan Daerah Irigasi Kedung secara umum adalah beberapa bangunan irigasi mengalami kerusakan, tidak adanya bangunan irigasi pada beberapa titik, kurangnya personil operasi dan pemeliharaan dan terdapat kebocoran pada beberapa titik saluran. Sebelum proses operasi dan pemeliharaan dilakukan, diperlukan adanya suatu data dari hasil penilaian Indeks Kinerja Sistem Irigasi. Indeks Kinerja Sistem Irigasi Kedung diperoleh dengan mengevaluasi enam komponen penilaian utama berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 12/PRT/M/2015 menggunakan software e-PAKSI yang menghasilkan skor indeks sebesar 69,09% yang berarti kinerja kurang dan perlu perhatian. Rekomendasi operasi dan pemeliharaan mencakup pemeliharaan berkala pada bangunan irigasi, perbaikan pada beberapa bangunan irigasi, pembaruan aset pada bangunan yang belum memiliki fasilitas irigasi yang memadai serta strategi komunikasi dan sosialisasi efektif untuk kelembagaan P3A dalam proses pengambilan keputusan dan upaya pemeliharaan.

Keywords


Sistem Irigasi, Indeks Kinerja, e-PAKSI, Rekomendasi Operasi dan Pemeliharaan Sistem Irigasi

Full Text:

PDF

References


Abdussamad, Zuchri. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 6.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kemenpupr. 2019a. “PANDUAN EPAKSI Versi 1.0” I.

———. 2019b. “PANDUAN EPAKSI Versi 1.0 Volume III: WEB EPAKSI” III.

———. 2019c. “PANDUAN EPAKSI Volume II: Survey Android” II.

Fachrie, Sitti Masyita, Samsuar Samsuar, and Mahmud Achmad. 2019. “Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama Daerah Irigasi Bantimurung Kabupaten Maros.” Jurnal Agritechno 12 (1): 66–77. https://doi.org/10.20956/at.v12i1.187.

Indonesia. 2006. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006.”

Kemenpupr. 2015a. “Peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015.”

———. 2015b. “Peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia Nomor 23/PRT/M/2015.”

———. 2016. “MODUL KINERJA JARINGAN IRIGASI: DIKLAT TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI TINGKAT DASAR.”

Kiky Yahdita, Siswanto, and Manyuk Fauzi. 2020. “Penilaian Indeks Kinerja Sarana Dan Prasarana Daerah Irigasi Seberang Gunung.” Jurnal Teknik 14 (1): 35–44. https://doi.org/10.31849/teknik.v14i1.3623.

Malik, Abd, Ratna Musa, and Hanafi Ashad. 2022. “Indeks Kinerja Sistem Irigasi Daerah Irigasi Lebani Kabupaten Polewali Mandar.” Jurnal Konstruksi: Teknik, Infrastruktur Dan Sains 1 (9): 24–31. http://pasca-umi.ac.id/index.php/kons/article/view/1166/1364.

Prasetio, Dimas Adi, Azwarman Azwarman, and Susiana Susiana. 2022. “Analisa Indeks Kinerja Sistem Irigasi Pada Daerah Irigasi Batang Sangkir Kab. Kerinci.” Jurnal Talenta Sipil 5 (2): 252. https://doi.org/10.33087/talentasipil.v5i2.130.

Purba, Elvis F., and Parulian Simanjuntak. 2012. Metode Penelitian. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 6.

Sahir, Syafrida Hafni. 2022. Metodologi Penelitian.

Sidharta, S.K. 2001. “Irigasi Dan Bangunan Air.” Journal of Chemical Information and Modeling, no. May: 1–275.

Undang-Undang RI. 2004. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Sumber Daya Air.” Sekretaris Negara Republik Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.26905/jtsc.v2i2.10940

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.