KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMATERA SELATAN BAGI PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BINAAN

Ari Siswanto

Abstract


Pembangunan yang sangat intensif dengan merubah bentuk fisik kawasan serta mengabaikan karakter lingkungan dapat mengancam lingkungan binaan dalam jangka panjang. Bencana banjir, tanah longsor dan gempabumi merupakan ancaman serius bagi lingkungan binaan dalam beberapa tahun terakhir ini. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerugian harta dan jiwa dalam jumlah besar. Lingkungan fisik Sumatera Selatan sangat bervariasi, meliputi wilayah perairan, pantai, daerah rawa pasang surut, dataran rendah, dataran tinggi termasuk kawasan rawan gempabumi di sebelah barat. Sumatera Selatan memiliki beragam arsitektur tradisional yang menakjubkan serta menunjukkan keharmonisan dan kesesuaian dengan lingkungan setempat. Di daerah rawa perkotaan terdapat rumah Limas yang memiliki perbedaan konstruksi dengan rumah limas di dataran tinggi, walaupun memiliki perbedaan tetapi tetap adaptif dengan lingkungannya. Selanjutnya, di kawasan perairan dan sungai terdapat rumah rakit, di daerah rawa dan dataran tinggi terdapat rumah panggung sedangkan di daerah rawan gempabumi terdapat rumah tradisional Lamban Tuha yang mampu meredam getaran akibat gempabumi. Arsitektur tradisional Sumatera Selatan memiliki jejak yang sangat panjang melalui keragaman kebudayaan yang berkembang di masyarakat, masyarakat memiliki pemahaman berdasarkan pengalaman dengan setting lokal. Pemahaman terhadap bentuk arsitektur dan konstruksi bangunan, penggunaan bahan bangunan lokal serta pengenalan lingkungan setempat menunjukkan potensi arsitektur tradisional dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek pembangunan lingkungan binaan untuk masa kini maupun masa depan. Sebagai warisan budaya yang memiliki nilai filosofi, kearifan lokal dan ketrampilan teknologi, arsitektur tradisional Sumatera Selatan dapat dipelajari dan dikembangkan walaupun dengan konteks masa kini yang adaptif dengan lingkungannya. Nilai-nilai yang tercermin pada arsitektur tradisional Sumatera Selatan dapat dipergunakan sebagai dasar pembangunan lingkungan binaan.

Keywords


kearifan lokal, arsitektur tradisional, lingkungan binaan.

Full Text:

pdf


DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v1i1.1365

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing by:

width="150"Garuda - Garba Rujukan Digitalcrossref
SINTA - Science and Technology IndexIndex of /public/site/images/septi



Index Copernicus International (ICI)

Tools:

TurnitinMendeley - Library 101 Citation Management Tools - Research guides at  University of Toronto

 

In collaboration with:

 

Image result for iplbi



Local Wisdom Scientific Online Journal (LWSOJ)

Center for Local Wisdom Studies of University of Merdeka Malang
(Pusat Studi Kearifan Lokal Universitas Merdeka Malang)
Department of Architecture

Mailing Address:

Address: Jl. Puncak Jaya No. 36, Malang, Indonesia, 65146
Email: [email protected]

Creative Commons License