Kajian komparatif lembaga penolakan waris dalam perspektif hukum waris adat dan Islam

Authors

  • Oemar Moechtar Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya, 60117.
  • Baren Valentino Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya, 60117.
  • Denita Cahyanti Wahono Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya, 60117.

DOI:

https://doi.org/10.26905/idjch.v11i3.4225

Keywords:

Inheritance, Inheritance Rejection, Adat Inheritance Law, Islamic Inheritance Law.

Abstract

Inheritance legal system in Indonesia has legal problems with the absence of an institution that rejects inheritance for the Adat and Islamic inheritance law system. Presently, the institution of inheritance rejection is only known in civil inheritance law system, whereas in the Adat nor Islamic inheritance law system is unfamiliar with this term. Inheritance is a right, rights that belongs to the heir, giving the free will either to accept or reject an inheritance bestowen to the heir which no one can instinctively regulate an individual to accept, use, or reject an inheritance. The purpose of this research is to find solution on antinomy that occurs in Inheritance Rejection on Adat and Islamic Inheritance Law as compared to Inheritance Rejection in civil inheritance law which use research methods through statute approach and conceptual approach. Indonesia Inheritance Rejection arise an issue as the heir who wants to reject the transfer of property through inheritance is unable to do so because there are no legal instruments that accommodate the Inheritance Rejection. Inheritance Rejection only known in civil inheritance law regulated in BW however it’s not yet or even unknown in Adat and Islam Inheritance Law.

How to cite item: Moechtar, O., Valentino, B., & Wahono, D. (2020). Kajian komparatif lembaga penolakan waris dalam perspektif hukum waris adat dan Islam. Jurnal Cakrawala Hukum, 11(3). 291-301.doi:10.26905/idjch.v11i3.42.

References

Dien, M. S. 2014 Hak Waris Anak yang Lahir dari Hasil Inseminasi, Lex Privatum, 2(3), pp. 180–189.

Djubaidah 2010 Ahli Waris Dapat menolak Pengalihan Paten, https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4c335345648e3/ahli-waris-dapat-menolakpengalihan-paten/.

Fauzi, M. Y. 2016 Legislasi Hukum Kewarisan di Indonesia, Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 9(2), pp. 53–76.

Hadjon, P. M. and Djamati, T. S. (2011) Argumentasi Hukum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Haries, H. A. 2013 Pluralisme Hukum Kewarisan di Indonesia, Mazahib, 11(1), pp. 31–37.

Ilyas 2011 Tanggung Jawab Ahli Waris terhadap Hutang Pewaris Berdasarkan Hukum Islam, At-Tahdzib Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 13(3), pp. 125–137.

Ilyas 2015 Kedudukan Ahli Waris Non-muslim Terhadap Harta Warisan Pewaris Islam Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam,

Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 17(1), pp. 4–5.

Jamali, A. R. 2011 Pengantar Hukum Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.

Komari 2011 Laporan Akhir Kompendium Bidang Hukum Waris. Jakarta: BPHN Departemen Hukum dan HAM.

Meta, K. 2014. Kedudukan waris anak angkat menurut hukum waris adat Bali. Jurnal Cakrawala Hukum, 19 (1), 39-48.

Moechtar, O. 2017 Kedudukan Negara sebagai Pengelola Warisan atas Harta Peninggalan Tak Terutur Menurut Sistem Waris Burgerlijk Wetboek, Yuridika, 32(2), pp. 282–309.

Muchammad, H. 2015 Waris Dan Wasiat Dalam Hukum Islam/: Studi Atas Pemikiran Hazairin Dan Munawir Sjadzali, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 3(1), pp. 11–12.

Muhammad, B. 2006 Susunan Hukum Kekeluargaan Indonesia Menuju ke Sistem Bilateral-Parental (Pandangan Sosiologis-Yuridis). Pradnya Paraminta. Jakarta.

Nugroho, S. S. 2016 Hukum Waris Adat Indonesia. Pustaka Iltizam. Solo.

Nuzul, A. 2010 Upaya Kodifikasi Hukum Kewarisan Secara Bilateral dengan Pola Diferensiasi dalam Masyarakat Pluralis, Mimbar Hukum, 22(3), pp. 465–481.

Projodikoro, W. 1966 Hukum Warisan di Indonesia. Sumur. Bandung.

Rahmita, N. M., & Budiono, R. 2017. Analisis kompilasi hukum islam tentang tolok ukur hibah yang diperhitungkan sebagai warisan. Jurnal Cakrawala Hukum, 8(1), 75-85.

Rahmawati, E. 2018 Penerapan Asas Personalitas Keislaman di Pengadilan Agama Pontianak dalam Perkara Perkawinan bagi Pasangan yang Beralih Agama, Al’Adalah: Jurnal Hukum Islam, 10(2), pp. 157–172.

Sihombing, D. A. P. 2017 Pembagian Waris Adat Masyarakat Suku Bugis di Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Premise Law Journal, 1(1), pp. 1–18.

Suleman, H. Z. 2013 Asas Personalitas Keislaman dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), Al-Mizan, 9(1), pp. 181–192.

Suma, M. A. 2015 Menakar Keadilan Hukum Waris Islam Melalui Pendekatan Teks dan Konteks Al-Nushush, Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 12(3), pp. 553–568.

Supriyadi 2015 Pilihan Hukum Kewarisan Dalam Masyarakat Pluralistik (Studi Komparisi Hukum Islam dan Hukum Perdata, Al’Adalah: Jurnal Hukum Islam, 12(3), pp. 553–568.

Downloads

Published

2020-12-22

How to Cite

Moechtar, Oemar, Baren Valentino, and Denita Cahyanti Wahono. 2020. “Kajian Komparatif Lembaga Penolakan Waris Dalam Perspektif Hukum Waris Adat Dan Islam”. Jurnal Cakrawala Hukum 11 (3):291-301. https://doi.org/10.26905/idjch.v11i3.4225.

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.